KABAR WONOSOBO― BTS dan BLACKPINK muncul sebagai dua idol K-Pop yang paling populer beberapa tahun terakhir hingga saat ini.
Tidak hanya di pasaran Korea Selatan, karya dan popularitas Iidol K-Pop itu juga menguasai pasar global. Namun, selain dua nama tersebut, masih banyak pula idol grup K-Pop lain yang juga dikenal luas oleh publik.
Melalui podcast Get Real yang diunggah pertama kali oleh DIVE Studio, tiga idol K-pop yaitu BM KARD, Ashley Ladies Code, dan solois AleXa membeberkan sisi buruk menjadi idol terkenal.
Meski Hasilkan Banyak Uang, Masih Berpotensi Terlilit Utang
Sumber pendapatan para idol terhitung cukup banyak, selain dari royalti lagu yang dirilis dan bayaran untuk tampil dalam acara-acara musik.
Baca Juga: Akibat Kasus Kris Wu, Karir Jackie Chan dan Jet Li Dirumorkan Dibatasi Pemerintah China
Walaupun tidak semua acara musik membayar para idol K-pop, seperti menyanyi di camp wajib militer.
Sumber lain didapat misalnya dari penjualan merchandise, CD/LP, kontrak iklan, brand ambassador, dan lain sebagainya.
Namun, sejumlah pundi-pundi uang dihasilkan tersebut, tidak semua masuk ke kantong para idol.
“Aku merasa seperti kau bisa menjadi populer, tapi tidak kaya juga, terutama di industri K-pop,” ungkap Ashley.
Baca Juga: Reaksi Netizen atas Pengumuman Pernikahan 2 Idol K-Pop Chen EXO dan Bobby iKon
Membicara mengenai uang, AleXa menambahkan bahwa banyak idol yang masih memiliki utang.
Hal tersebut dapat terjadi meskipun di depan layar, idol yang bersangkutan nampak memiliki kehidupan kaya.
“Di belakang layar, orang-orang mungkin akan mengambil sedikit uangmu,” imbuh BM.
Kawan dan Keluarga Palsu
Tidak hanya pembahasan mengenai uang, menjadi idol K-pop populer juga berarti akan didekati banyak orang.
Baca Juga: Hati-hati Injeksi Botox di Usia 20-an yang Jadi Tren Idol K-Pop, Ada Risiko Fatal Ini
Ashley menyebut bahwa ada sebagian orang-orang yang mendekati karena uang, dan ada pula yang berubah lantaran ingin ‘pengaruh’.
Seperti yang diketahui, Hallyu Wave atau demam K-pop memang berpengaruh di banyak hal.
Bukan hanya industri hiburan, tapi merambah ke politik, ekonomi, dan sosial budaya.
Jadi, wajar bila popularitas idol K-pop dimanfaatkan oleh beberapa pihak demi mendulang popularitas.
“Mereka akan bergaul denganmu dan merasa terkenal sendirian,” imbuh Ashley.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Idol Grup dengan Mix Gender di Industri K-Pop Tergolong Langka
Member Ladies Code tersebut turut menambahkan bahwa ada beberapa orang yang mencoba masuk ke lingkar pertemanan ‘famous circle’.
Selain kawan, rupanya keluarga sendiri pun terkadang memanfaatkan idol K-pop populer demi keuntungan sendiri.
Populer di Hadapan Publik, tapi Pada Dasarnya Kesepian
Kesehatan mental menjadi isu yang telah lama menjalar di industri K-pop. Nama-nama seperti Sulli eks member f(x), Jonghyun SHINee, dan Hara KARA mungkin menjadi beberapa idol yang menjadi contoh kejamnya tekanan kesehatan mental para idola K-pop.
Suga BTS sendiri pernah mencurahkan masa-masa kelamnya ketika mengidap kesehatan mental melalui beberapa lagu, salah satunya yaitu The Last.
Melalui siaran tersebut, Ashley mengungkap beberapa orang yang ia kenal bercerita mengenai kesepian yang mereka hadapi.
“Aku pikir kenapa orang-orang terkenal mereka kesepian, terjebak obat-obatan dan alkohol, mungkin, untuk mengisi kekosongan,” ungkap Ashley.
Sederet alasan seperti dikelilingi hubungan tidak sehat seperti persahabatan dan keluarga palsu menjadi penyebab utama.
Dispatch Berpotensi Hancurkan Karier
Hal yang tidak kalah penting dan membuat idol K-pop nyaris tidak dapat duduk dengan tenang adalah paparazi.
Dispatch menjadi salah satu ancaman terbesar bagi karier idol Kpop. Beberapa nama terkenal seperti Seungri BIGBANG, Jennie BLACKPINK, bahkan Lee Seung Gi dan Lee Da In menjadi korban media Korea Selatan tersebut.
Pengaruh yang ditimbulkan Dispatch serta atensi penggemar maupun antis atau pembenci yang berlebihan menjadi kombinasi sempurna untuk menghancurkan karier seorang idol.***