Menjadi Objek Body Shaming, Ini Jawaban Nurul Akmal, Atlet Angkat Besi Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

- 6 Agustus 2021, 16:20 WIB
Nurul Akmal, atlet angkat besi putri Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 yang menjadi objek body shaming
Nurul Akmal, atlet angkat besi putri Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 yang menjadi objek body shaming //reuters.com/

KABAR WONOSOBO – Nurul Akmal  mendapat pengalaman tidak menyenangkan ketika penyambutan atlet di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten sepulangnya dari Olimpiade Tokyo 2020.

Nurul Akmal sendiri menjadi wakil Indonesia untuk cabang olahraga Angkat Besi nomor +87 kg putri di Olimpiade Tokyo 2020.

Nurul Akmal berhasil masuk jajaran lima besar di sektor tersebut dengan angkatan 115 kg di snatch dan 141 kg di clean and jerk yang berarti total angkatannya adalah 256 kg.

Baca Juga: Peraih Medali Emas Angkat Besi Asal China, Li Fabin Angkat Beban Seberat 166 Kilogram Hanya dengan Satu Kaki

Dalam penyambutan atlet bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tersebut Nurul Akmal dan atlet-atlet lainnya satu-persatu diberi karangan bunga.

Saat atlet angkat besi wanita itu dipanggil maju dan berpose untuk wartawan, tiba-tiba terdengar celetukan yang cukup keras dari seorang pria menyebut, “yang paling kurus!” terhadap Nurul.

Namun Nurul tak menanggapi celetukan tersebut dan tetap tersenyum ke arah kamera.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto mengecam pelaku ejekan fisik atau body shaming.

Baca Juga: Atlet Angkat Besi Windy Cantika Aisah Berhasil Meraih Medali Pertama untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

"Komentar itu sangat tidak etis, tidak sopan dan betul-betul body shamming. Kami dari Kemenpora tentu mengecam keras ucapan tersebut," ujar Gatot.

Gatot menganggap itu sebagai ucapan yang tidak pantas dan merendahkan atlet yang merupakan perwakilan bangsa di ajang olahraga akbar empat tahunan itu.

"Di dalam Piagam Olimpiade sudah diatur bahwa hal-hal yg terkait di antaranya yang cenderung mengarah pada notasi yang merendahkan harga diri dan identitas olahragawan adalah bertentangan dengan Piagam Olimpiade," tambah Gatot.

Baca Juga: Pelari gawang AS, Sydney McLaughlin Sabet Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 bahkan Pecahkan Rekornya Sendiri

Kejadian itu dengan segera menjadi viral di dunia maya. Banyak netizen yang menunjukkan kepeduliannya pada atlet asal Aceh itu.

Saat mengetahui kabar tersebut menjadi buah bibir di internet hingga menjadi trending Topic, Nurul mengutarakan reaksinya melalui sebuah balasan di Twitter.

“Saya tidak apa-apa, saya juga tau yang ngomong itu kok. Saya kalau diomongin karena tidak pakai jilbab saya tidak apa-apa. asal jangan pernah body shaming terhadap saya, jangan pernah orang tua saya disenggol, saya benci itu,” ungkap Nurul seperti dilansir Kabar Wonosobo dari instagram @BadmintonTalk.***

 

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Twitter Badminton Talk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah