Belajar Teori Psikologi Jungian dari Map of the Soul: Persona Our Many Faces, yang Diangkat BTS

- 18 September 2021, 12:05 WIB
Sampul buku Map of the Soul: Persona Our Many Faces karya Murray Stein.
Sampul buku Map of the Soul: Persona Our Many Faces karya Murray Stein. /Kabar Wonosobo/ dok. Khaerul Amanah

 

 

KABAR WONOSOBO ― Idol grup K-pop BTS selain piawai membawakan lagu berdasarkan pengalaman, tapi juga melalui teori-teori yang disusun lewat literatur klasik yang sempat muncul.

Psikologi Jungian misalnya, grup yang digawangi oleh RM dan kawan-kawan tersebut menggunakan salah satu teori psikologi modern tersebut untuk menyusun teori album Map of the Soul: Persona tahun 2019 lalu.

Murray Stein, salah seorang psikolog yang sebelumnya membahas teori Jungian dalam buku Jung’s Map of the Soul lantas membuat karya baru bersama dua penulis lain, Steven Buser dan Leonar Cruz untuk membahas mengenai teori Jungian berdasarkan album BTS.

Baca Juga: Suga BTS Produseri Musik Over the Horizon Dirilis Untuk Theme Song Samsung

Lagu dalam Album BTS Map of the Soul: Persona dari Kacamata Psikolog

Di bagian awal, buku Map of the Soul: Persona Our Many Face membahas mengenai kaitan lagu-lagu dalam album BTS tahun 2019 lalu dengan teori Jungian.

Ditulis langsung oleh Murray Stein, bab awal menjelaskan mengenai kaitan di antara Intro: Persona hingga Dionysus.

Stein menjabarkan pandangannya sebagai seorang pakar Jungian terhadap tujuh lagu BTS dalam album Map of the Soul: Persona.

Ia menjelaskan mengenai kaitan di antara lagu-lagu yang tersusun dalam album yang juga melibatkan solois Amerika, Halsey, sebagai salah satu pengisi untuk lagu Boy with Luv.

Baca Juga: Imbas Kasus Kris Wu Weibo Blokir 21 Fanbase K-Pop Terbesar di China, Ada BTS dan BLACKPINK

Stein menilai bahwa album BTS yang dirilis tahun 2019 tersebut berisi mengenai pengenalan jiwa para member terhadap ke-aku-an mereka secara psikologis.

Stein menggambarkan hal tersebut dalam sebuah penjelasan-penjelasan singkat yang dapat menuntut para pembaca memahami salah satu teori psikologi tersebut secara mudah.

Misalnya, pembaca dibawa untuk memahami penggambaran mengenai ‘aku’ yang sesungguhnya.

Bukan hanya melalui nama yang telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk membedakan satu sama lain, melainkan melihat ‘aku’ yang lain secara lebih intim.

Baca Juga: Teaser Wawancara Eksklusif BTS dengan Chris Martin Bakal Beberkan Arti Permission to Dance

Kaitan Pidato BTS di Forum PBB dan Buku Map of the Soul: Persona

Stein juga tak luput membahas mengenai pidato BTS dalam forum PBB yang berjudul Love Yourself, Love the World, Know Your Name.

Stein menggunakan kata tunggal BTS untuk menyebut arti jamak para member idol grup K-pop asuhan HYBE Labels tersebut.

Melalui isi dari pidato BTS dalam forum PBB tersebut, Stein menjabarkan pula pemahaman mereka akan ke-aku-an yang telah dikenal secara lebih mendalam.

Seperti dijelaskan melalui blurb buku Map of the Soul: Persona Our Many Face, Stein kembali menggambarkan tahapan persona yang telah dilewati oleh BTS dalam memahami intisari aku tersebut.

Baca Juga: ARMY Fanbase BTS di China dan Jeju Air Modifikasi Pesawat untuk Rayakan Ulang Tahun Jimin

Stein menggambarkan mengenai BTS yang merupakan sosok idol papan atas, mereka yang kemudian memiliki beragam persona sebagai superstar dan juga pemuda pertengahan 20-an pada umumnya.

Melalui penjabaran yang terkesan mendalam, tapi sederhana dengan kalimat yang mudah untuk dipahami, Stein memudahkan para pembaca untuk memahami salah satu bagian penting dalam teori Jungian.

Melalui buku ini, Stein mencoba membawa pembaca untuk memahami ke-aku-an melalui jalur psikologi.

Sehingga pemahaman yang dimengerti bukan sebatas pada nama yang dicantumkan sejak lahir. Namun, lebih memahami detail-detail yang dibawa oleh masing-masing manusia.

Baca Juga: BTS In the SOOP Season 2 Bakal Ditayangkan Oktober 2021, Variety Show yang Ditunggu ARMY

Blurb Map of the Soul: Persona Our Many Face

Persona adalah semacam topeng. Ia menutupi bagian dari dirimu yang tidak ingin kau tampakkan kepada orang lain, sekaligus mengekspresikan dirimu pada saat yang bersamaan.

Persona tercipta melalui pilihan gaya hidup tertentu; melalui pakaian, gaya rambut, aksesoris seperti perhiasan, tato, atau tindikan, melalui kosmetik dan wewangian, melalui orang-orang yang kau pilih sebagai kawan, melalui pilihan profesi, fan club, atau partai politik.

Persona juga meliputi perilaku, ia bekerja di balik peran yang menunjukka siapa dirimu di tengah-tengah orang lain.

Namun, persona tidak menunjukkan siapa dirimu saat engkau sendirian. Bahkan ia sama sekali bukan gambaran dirimu secara keseluruhan.

Baca Juga: 6 Lagu Terbaik yang Ditulis Jungkook BTS, Selalu Jadi Hits dan Favorit ARMY

Biografi Singkat Murray Stein

Dr. Murray Stein menempuh pendidikan di Universitas Yale, Institut C.G. Jung, Zurich, dan Universitas Chicago.

Ia telah menjadi training analyst selama lebih dari dua puluh tahun dan kini mengajar di Institut C.G. Jung, Chicago.

Berbagai karyanya yang diterbitkan antara lain, Practicing Wholeness (1996), Transformasion: Emergence of the Self (1998), dan edisi koleksi yang otoritatif, Jungian Analysis (1995). Dr. Stein adalah Wakil Presiden Asosiasi Prikologi Analitik Internasional.***

 

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah