Heboh! Video Ibu Curhat di TikTok, Sebut Penis Anak Terbakar Usai Khitan

- 19 Januari 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi./Seorang ibu curhat di TikTok duga anaknya mengalami malpraktek saat khitan.
Ilustrasi./Seorang ibu curhat di TikTok duga anaknya mengalami malpraktek saat khitan. /pixabay.com/fujikama

KABAR WONOSOBO - Seorang ibu bernama Popi menyampaikan keluh kesahnya di aplikasi TikTok tentang kondisi anaknya yang diduga mengalami malpraktek saat khitan.

Sebelumnya diketahui bahwa anak laki-laki Popi yang berumur 9 tahun mengalami kerusakan penis setelah dikhitan di Pontianak.

Popi menyebut bahwa kepala penis, pangkal penis dan kulup anaknya terbakar.

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Minta Dunia Serius Upayakan Perdamaian Palestina

Dari keterangan video tersebut, dia dan keluarga lantas membawa anaknya terbang ke Jakarta untuk berobat di RS Fatmawati.

Popi juga mengatakan bahwa telah dilakukan tindakan medis sebanyak dua kali operasi untuk memperbaiki jaringan yang rusak.

Melalui unggahan video di TikTok, Popi berharap dokter yang menangani proses khitan mau bertanggung jawab.

Baca Juga: Sinopsis dan Link Streaming Film Noktah Merah Perkawinan

"Anakku jadi korban kelalaian dokter saat khitan penis anak sy terbakar... saat ini di RS fatmawati operasi ke2.. janji tanggung jawab hanya di mulut saja.. Lapor ke polda tidak bisa diproses kemana harus menuntut keadilan indonesiaku yang penuh prosedur," tulis Popi melalui unggahan video Tiktok.

Dalam beberapa unggahan berikutnya, Popi juga mengaku bingung dan takut harus berbuat apa.

"Terimakasih buat temen2 doanya sy blm sempet buat cerita sy masih fokus kesembuhan anak sy.. Susah ya kasus seperti anak sy ini sy ditakuti oleh orang2 klo minta ganti rugi nyebutin nominal bisa kena pemerasan klo laporan bisa di pidana pencemaran nama baik, jd ku harus apa pasrah ikhlas gitu ini anak sy masih hidup saksi hidupnya ada lukanya ada bukti2 ada.. Yg ga ada ya uang," keluhnya.

Baca Juga: Sinopsis Film 'The Menu': Mengungkap Misteri Dibalik Hidangan Daging Manusia

Bila dokter tidak mau bertanggung jawab, Popi ingin izin praktik dokter tersebut dicabut dan dikenai pidana.

Popi juga sudah mengadukan masalah ini ke Komisi Perlindungan Anak Pontianak dan empat kali mediasi sudah dilakukan, namun Popi merasa belum ada itikad baik dari dokter tersebut.***

Editor: Arum Novitasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x