Jembatan Bambu sepanjang 15 meter Ambruk di Sindupaten Wonosobo, 1 Korban Meninggal 5 Lainnya Luka

7 Juni 2022, 12:50 WIB
Lokasi Jembatan di atas Sungai Galuh, Klilin Sindupaten kecamatan Kertek Wonosobo yang patah dan ambruk tewaskan 1 orang Minggu 5 Juni 2022. /Humas Polres Wonosobo

KABAR WONOSOBO – Arus sungai Galuh yang melintasi dusun Klilin desa Sindupaten kecamatan Kertek Wonosobo cukup deras ketika jembatan bambu penghubung di dusun itu ambruk.

Nahas, kejadian itu mengakibatkan enam orang warga menjadi korban. Bahkan satu orang korban dinyatakan meninggal dunia karena terseret arus sungai Galuh pada Minggu 5 Juni 2022 pukul 14.30 WIB.

Saat kejadian, ada enam orang yang tengah melintas di atas jembatan tersebut dan semuanya terjun ke sungai dengan kedalaman 8 meter itu. Selain satu orang korban meninggal bernama Sutiyem (50), warga RT 01 RW 03 Gentan Kalikajar, lima lainnya mengalami luka bervariasi mulai luka ringan hingga harus diopname.

Menurut keterangan dari Kepala Seksi Humas Polres Wonosobo AKP Slamet Prihatin, pada Senin 6 Juni 2022, korban meninggal (almh. Sutiyem) sehari-hari bekerja sebagai buruh tani di kampungnya.

Baca Juga: Wujud Kepedulian Pada Lanjut Usia, RS PKU Muhammadiyah Wonosobo Luncurkan Program MULIA

“Dari kejadian itu, korban luka yakni Parsinah (50), Sikus (55), keduanya sempat dirawat dan opname di RS PKU Muhammadiyah. Sedang Tukiyah (53), Paini (55), Bu Sutardi (55) mengalami luka ringan dan hanya melakukan rawat jalan,” tutur AKP Slamet Prihatin.

Para korban luka berat dan ringan, merupakan warga Dusun Gentan Kelurahan Kalikajar kecamatan Kalikajar Wonosobo. Saat kejadian, mereka melintasi jembatan bambu Sungai Galuh untuk pulang setelah bekerja di sawah yang masuk di Dusun Klilin Desa Sindupaten.

Menurut penuturan salah satu saksi mata Jumini (45), kronologi kejadian berawal dari ambruknya jembatan bambu setinggi 8 meter dan panjang 15 meter yang menghubungkan Dusun Klilin Desa Sindupaten Kertek dengan Dusun Gentan Kelurahan Kalikajar.

Baca Juga: Para Pedagang Pasar Induk Wonosobo Antusias Melongok Calon Los dan Kios

Arus Sungai Galuh cukup besar dan kerap banjir jika musim penghujan seperti yang terjadi beberapa hari terakhir sebelum kejadian.

Jumini (45), warga Gentan RT 03 RW 03 Kalikajar menyebut bahwa ketika para korban melintas di jembatan bambu di atas Sungai Galuh, tiba-tiba bambu jembatan tersebut patah dan ambruk.

“Saat itu, empat orang berhasil menyelamatkan diri dan satu korban jatuh dan terbawa arus air sungai yang tengah mengalir deras,” katanya.

Menurut keterangan Kalak BPBD Wonosobo Bambang Trie, bahwa korban selamat sempat berteriak meminta tolong dan berhasil diselamatkan warga sekitar. Sedang korban meninggal dunia telah ditemukan tersangkut di bambu di pinggir Sungai Galuh, masuk di Dusun Ponggoyudan Desa Sindupaten Kertek.

Baca Juga: Wonosobo Sambut Bulan Imunisasi Anak dengan Imunisasi Kejar dan vaksinasi MR

“Korban meninggal dunia ditemukan kurang lebih 1 kilometer dari tempat kejadian perkara. Korban menghembuskan nafas terakhir diduga karena terbawa arus air yang cukup deras dan tubuhnya terbentur benda keras yang ada di Sungai Galuh,” kata Bambang.

Setelah dilakukan dievakuasi oleh tim SAR, korban meninggal dunia dibawa ke RS PKU Muhammadiyah dan secara resmi dinyatakan sudah tak bernyawa. Korban kemudian diserahkan pada pihak keluarga untuk dimakamkan dan pihak keluarga telah menerima kejadian tersebut.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Humas Polres Wonosobo

Tags

Terkini

Terpopuler