KABAR WONOSOBO - Tepat di momentum 10 tahun berdirinya obyek wisata Batu Pandang Ratapan Angin Dieng, pengelola memulai pembangunan fasilitas beru Meeting Room atau aula dengan view Telaga Warna dan Telaga Pengilon.
Obyek wisata tersebut selama ini sudah dilengkapi beberapa fasilitas dasar seperti toilet, tempat makan, beberapa spot foto, hingga wahana permainan seperti ayunan.
Dengan adanya Meeting Room itu, diharapkan bisa menambah daya tarik para pengunjung sekaligus kelengkapan fasilitas untuk rombongan.
Dimulainya pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Pengelola Batu Pandang Ratapan Angin bekerja sama dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Oemah Wisata didampingi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo, pada Minggu 19 Februari 2023.
Baca Juga: Rute, Lokasi Wisata Pemandian Air Panas D'Qiano Hot Spring Waterpark Dieng
Pengelola menggelar tasyakuran yang melibatkan para undangan sekaligus para pengunjung obyek wisata untuk turut menikmati santapan yang disediakan.
Selain tujuh macam tumpeng lengkap dengan lauknya, juga dihidangkan ingkung ayam hingga berbagai masakan khas desa Jojogan Dieng Wonosobo.
Diungkapkan Penasehat Pengelola Batu Pandang Ratapan Angin, Wahyudin bahwa pihaknya rutin menggelar syukuran satu tahun sekali, namun di momen tersebut diadakan lebih meriah.
"Awal kami membuka ini di tahun 2013 dan masih sedikit yang tertarik untuk ikut mengembangkan. Tapi sekarang sudah semakin luas dan harapannya semakin bermanfaat. Pengunjung yang makin ramai juga harus didukung sarpras yang lengkap, sehingga pengunjung merasa lebih nyaman," kata Wahyudin usai tasyakuran.
Diharapkan pengelola, Meeting Room dengan kapasitas besar tersebut bisa selesai sebelum awal 2024.
Baca Juga: Jiwo-jiwo Ngendong Pamerkan Karya 13 Peserta Residensi Kecil Tani Jiwo Selama Setahun Jelajahi Dieng
"Semoga tahun 2024 nanti sudah selesai pembangunannya dan ini konsepnya juga akan kami sesuaikan dengan kondisi alam. Selain itu juga bisa untuk berteduh saat hujan. lalu bangunan lain yang tidak sesuai temanya juga kami rombak, seperti warung yang di atas," katanya.
Batu Pandang Ratapan angin itu berada di atas ketinggian lebih dari 2000 mdpl dan sebelumnya merupakan lahan perkebunan kentang. Meskipun sebagian besar lahan berupa bantuan dan miring, namun warga masih berusaha menanam kentang hingga saat ini.
“Harapan kami akan muncul pola pikir bahwa wisata juga bisa menjadi lahan penghasilan. Sekarang kalau weekend selalu ramai pengunjung, hingga mencapai lebih dari 2000 orang. Harapan kami, Batu Pandang Ratapan Angin menjadi destinasi wisata unggulan di Dieng ini dan tidak lengkap kalau wisatawan belum ke sini ketika ke Dieng,” ucap Wahyudin.
Dalam kesempatan itu, Kepala Disparbud Wonosobo Agus Wibowo menyebut bahwa Batu Pandang Ratapan Angin punya potensi besar yang menjadi spot untuk melihat Telaga Warna dan Pengilon sekaligus memiliki pemandangan bebatuan yang indah.
Selain membahas pembangunan Meeting Room tersebut, Agus juga mendukung sekaligus mendorong pelaku destinasi wisata agar selalu menerapkan CHSE alias Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability.
"Untuk lokasi wisata yang ada di ketinggian atau rawan bencana, sudah sepatutnya menekankan pada safety atau kemanan. Maka harus dilengkapi misalnya dengan papan-papan peringatan. Juga wajib menjaga kelestarian alam, jangan sampai secara seporadis membangun tapi lupa menjaga alam. Kesehatan dan kebersihan juga tak kalah penting,” tutup Agus.
Para pengunjung juga diminta turut menjaga kebersihan dengan didukung adanya sarana yang mendukung agar tidak ada sampah di area wisata. ***