Dombos, Domba Asli Wonosobo Punya Kualitas Wool Bagus Jadi Bahan Rompi Tahan Peluru

- 27 Mei 2021, 21:41 WIB
Wakil bupati Wonosobo M Albar melihat peternakan Domba Wonosobo atau Dombos di Ponjen desa Bomerto Wonosobo
Wakil bupati Wonosobo M Albar melihat peternakan Domba Wonosobo atau Dombos di Ponjen desa Bomerto Wonosobo /Dok Bagian Prokompim Wonosobo

KABAR WONOSOBO – Seperti banyak dikembangbiakan di daerah lain, kambing dan domba menjadi salah satu komoditas peternakan menjanjikan. Bahkan Wonosobo memiliki varian domba lokal atau Domba Wonosobo yang disebut Dombos.

Dombos menjadi salah satu Sumber Daya Genetik Hewan (SDGH) Kabupaten Wonosobo yang dahulu dinamai Domba Texel. Sejak 2006, penamaannya resmi menjadi Dombos atau Domba Wonosobo dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar ketika kunjungan Tim Penilai Lomba Kelompok Tani Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Tengah di balai desa Bomerto pada kamis 27 Mei 2021.

Baca Juga: Kenali 5 Program Unggulan Pemkab Wonosobo, Jadi Upaya Keluar dari Predikat Kabupaten Termiskin di Jateng

"Domba Wonosobo atau disebut dengan Dombos telah ditetapkan sebagai salah satu rumpun ternak lokal Indonesia, berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor 2915/Kpts/OT.140/ 6/2011,” tutur Wabup.

Wabup Albar menyebut bahwa potensi Dombos bisa dioptimalkan untuk produksi daging dan bulu atau wool.

"Sebagai penghasil daging, ternak ini mempunyai pertumbuhan yang cepat. Domba ini juga dikembangkan sebagai penghasil bulu, karena domba ini berbulu lebat diseluruh tubuhnya kecuali pada bagian muka, kaki dan perut bagian bawah. Bulunya (wool) mempunyai kualitas tinggi yang dapat diolah menjadi produk kerajinan rumah tangga yang bernilai ekonomi tinggi," kata wabup.

Baca Juga: 3 Perpustakaan Wonosobo 6 Besar Lomba Perpustakaan Jateng, Jadikan Semangat Mencapai Kemajuan

Kelompok ternak dombos di dusun Ponjen desa Bomerto telah berupaya dan berkat kerja keras untuk mengembangkan peternakan Dombos dengan kualitas yang baik.  Wabup meminta agar agar upaya kelompok peternak terus berlanjut.

“Dengan upaya ini, harapannya kualitas ternak dapat terjaga dengan baik, dan produk yang dihasilkan pun terjaga kualitasnya," tegasnya.

Dengan jumlah permintaan yang semakin meningkat, maka Dombos menjadi salah satu komoditas yang menjanjikan bagi para peternak. Koordinator Tim Penilai KTT Domba, drh. Alif Nurchan menyebut bahwa digelarnya lomba kelompok tani ternak menjadi sebuah upaya meningkatkan kesejahteraan kelompok tani di Jateng lewat kualitas ternak terbaik.

Baca Juga: Tempat Wisata di Wonosobo via Jalur Alternatif Sembungan Dieng Melewati Telaga Menjer Garung

 "Ini sesuai amanat UU dan Perda dan harapannya lewat lomba ini ada peningkatan kapasitas kemapuan kelompok petani yang punya output peningkatan produktifitas yang fokusnya pada peningkatan kesejahteraan anggota kelompok tani tersebut," ungkapnya.

Dusun Ponjen juga telah lama dikenal menjadi pusat budidaya Dombos yang bernilai ekonomi tinggi. Bahkan selain untuk diolah menjadi bahan dasar wool, bulunya juga bisa di manfaatkan sebagai bahan berbagai kerajinan.

Beberapa kerajinan produksi Ponjen memadukan bulu Dombos dengan kulit rami. Mengingat daun rami merupakan salah satu pakan utama Dombos.

Baca Juga: Tempat Wisata di Wonosobo yang Mudah Dijangkau dari Jalan Utama menuju Dieng

“Berbagai produk di sini ada peci, tas hingga rompi anti peluru. Secara keseluruhan Dombos ini bernilai ekonomi tinggi, terutama bulunya, selain untuk bahan wool, kita disini juga membuat berbagai kerajinan yang terbuat dari bulunya yang dipadukan dengan serat kulit rami,” ungkap Ketua kelompot tani ternak dombos Ponjen, Rosid Al Usman.***

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah