KABAR WONOSOBO – Domba penghasil benang Wool yang dibudidayakan di Wonosobo ternyata punya nilai lebih, baik dari harga hingga permintaan pasarnya.
Nyatanya, keberadaan para Peternak Domba Wonosobo (Dombos) selama ini masih kurang dilirik kalangan perbankan.
Sehingga usaha budidaya ternak domba yang banyak diambil bulu nya sebagai bahan baku kain kualitas ekspor tersebut seolah jalan di tempat.
Memahami kondisi itu, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Wonosobo berupaya mendorong agar para Peternak Dombos mulai bertransformasi ke arah usaha yang lebih profesional sehingga kedepan mereka dapat berdampingan dengan kalangan perbankan untuk pengembangan usahanya.
Baca Juga: Dombos, Domba Asli Wonosobo Punya Kualitas Wool Bagus Jadi Bahan Rompi Tahan Peluru
Menggandengan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, upaya tersebut mulai diwujudkan, dengan tahap awalnya mengajak para peternak dombos mengikuti Program Matching Fund.
"Program ini mengawali upaya kami untuk mendorong para Peternak Dombos agar memiliki manajemen ala perusahaan, seberapapun jumlah ternaknya, harus ada pembukuan yang rapi dan perhitungan akuntansi yang jelas," kata Ketua HKTI Wonosobo, Agus Wibowo di agenda Matching Fund Fakultas Ekonomi Unissula, Sabtu 2 Oktober 2021.
Para Peternak Dombos di Kabupaten Wonosobo, disebut Agus memiliki potensi besar untuk mendukung sektor ekonomi kreatif yang nantinya bakal menjadi salah satu produk unggulan khas Daerah.