Aksi Bersama Cegah Stunting Danone, Lihat Langsung Praktik Baik di 2 Desa Wonosobo

- 9 November 2022, 21:22 WIB
“Perjalanan Aksi Bersama Cegah Stunting” bertajuk “Kolaborasi dan Inovasi Dukung Anak Indonesia Jadi Generasi Maju” pada 8-10 November 2022 di Wonosobo
“Perjalanan Aksi Bersama Cegah Stunting” bertajuk “Kolaborasi dan Inovasi Dukung Anak Indonesia Jadi Generasi Maju” pada 8-10 November 2022 di Wonosobo /Kabar Wonosobo/ Erwin Abdillah

KABAR WONOSOBO – Stunting masih menjadi pekerjaan rumah besar dan bahayanya menghambat potensi optimal anak-anak sebagai penerus generasi bangsa Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar) menunjukkan prevalensi balita stunting Indonesia di tahun 2018 mencapai 30,8%, artinya satu dari tiga balita mengalami stunting.

Sementara itu, data Studi Status Gizi Indonesia 2021 menyatakan prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24,4%. Hasil survei status gizi menunjukkan penurunan dan jumlah anak stunting sangat bervariasi antar daerah dan masih dikategorikan sebagai masalah kesehatan masyarakat berat menurut ambang batas WHO sebesar 20%.

Danone Indonesia mendukung Pemerintah dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Dalam penanganan stunting, Danone sebagai sektor swasta memiliki gerakan bernama ‘Bersama Cegah Stunting’ yang dikembangkan bersama multi stakeholder dan telah menjangkau lebih dari 4,5 juta penerima manfaat.

Kegiatan “Perjalanan Aksi Bersama Cegah Stunting” bertajuk “Kolaborasi dan Inovasi Dukung Anak Indonesia Jadi Generasi Maju” pada 8-10 November 2022 di wilayah Wonosobo dan Yogyakarta.

Baca Juga: Wonosobo Optimis, Desa Tlogomulyo Berhasil Turunkan Angka Stunting

Melalui kegiatan tersebut, Danone Indonesia berbagi pengalaman praktik baik upaya pencegahan stunting yang berfokus pada 3 pendekatan yaitu Pola Makan, Pola Asuh, dan Sanitasi. Kunjungan di daerah Wonosobo melihat langsung praktik TANGKAS (Tanggap Gizi dan Kesehatan Anak Stunting) dan WASH (Water Access Sanitation and Hygiene/Akses Air Bersih dan Sanitasi Higiene) di Desa Tlogomulyo, Wonosobo.

Ahli Gizi Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) – Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr Sri Anna Marliyati, turut menjadi pembicara dalam talkshow bersama perwakilan Pemkab Wonosobo.

“Permasalahan stunting tidaklah berdiri sendiri, sebab lingkungan terdekat anak merupakan faktor yang turut memberi pengaruh besar pada persoalan stunting di Indonesia. Terdapat berbagai faktor risiko yang dapat menyebabkan stunting antara lain, kurang memperhatikan status gizi ibu selama kehamilan, praktik menyusui atau ASI tidak eksklusif selama enam bulan pertama, praktik pemberian makan pendamping (MPASI) yang tidak tepat, pemantauan tumbuh kembang anak yang tidak rutin,” tuturnya.

Menurutnya status sosial ekonomi rumah tangga, ketahanan pangan keluarga, minimnya akses air bersih, buruknya fasilitas sanitasi, dan kurangnya kebersihan lingkungan juga menjadi penyebab stunting. 

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x