BLDF Ajak Masyarkat Pahami Bibit Berkualitas dan Tanam 60 Ribu Bibit Beragam Pohon

- 30 November 2022, 15:11 WIB
Petani bakau tunjukkan bibit yang baik
Petani bakau tunjukkan bibit yang baik /Bakti Lingkungan Djarum Foundation

KABAR WONOSOBO - Menyambut Hari Menanam Pohon Indonesia yang jatuh pada 28 November, Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) mengadakan kegiatan kunjungan, dialog dan lokakarya bersama pegiat lingkungan dan media ke Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) BLDF di Kudus.

Kegiatan ini berfokus pada proses perawatan dan pemilihan beragam jenis bibit tanaman, serta praktik penanaman pohon sebagai bentuk aksi nyata dalam upaya pengendalian iklim.

“Setiap tahunnya, BLDF melalui program Djarum Trees for Life (DTFL) telah konsisten melakukan kegiatan pelestarian lingkungan melalui penanaman pohon dan mangrove bersama masyarakat, utamanya generasi muda. Rata-rata, setiap tahunnya DTFL menanam 60.000 aneka ragam bibit tanaman di berbagai lokasi di Indonesia. Bibit-bibit tanaman ini diproses dan disemai di PPT, yang hingga hari ini kami sudah mengoleksi 360 jenis bibit tanaman, termasuk diantaranya 22 jenis tanaman langka,” ujar Vice President Director Djarum Foundation F.X. Supanji.

Baca Juga: Gerakan Candi Darling Tanam 6.500 Pohon dan Semak Berbunga di Kawasan Candi Arjuna Dieng

Bibit-bibit tanaman yang disemai di PPT milik BLDF ini juga dapat diakses oleh masyarakat. Secara rutin, BLDF membagikan bibit gratis ke masyarakat, yang mana hal ini sejalan dengan program pembagian bibit yang juga digalakkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Untuk memastikan bibit yang disemai dapat tumbuh dengan baik, serta mengembangkan teknik perawatan tanaman dengan hasil paling efektif, PPT Kudus bekerja sama dengan peneliti dan akademisi.

Turut hadir dalam kunjungan ke PPT BLDF, dialog, serta lokakarya ini adalah Ketua Jaringan Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan Indonesia serta Dosen Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia Dr. Ir. Mahawan Karuniasa.

“Pemahaman masyarakat mengenai jenis-jenis pohon yang dapat menyerap banyak emisi dan sesuai kondisi ekosistem setempat seperti mangrove dan trembesi, harus tetap disebarluaskan, sehingga tidak hanya banyaknya aksi penanaman pohon saja yang diperlukan, tetapi memahami bibit berkualitas dan proses pemeliharaannya juga merupakan hal yang penting dalam upaya penanganan dampak perubahan iklim,” ujar Karuniasa.

Baca Juga: Tingkatkan Penanaman Modal di Wonosobo, DPMPTSP Beri Edukasi Implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x