Network
KABAR WONOSOBO - Rekor Muri kembali dicatatkan di Wonosobo lewat program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) dari kampus Unsiq yang bertugas di 100 desa di 13 kecamatan se-Wonosobo.
Rekor itu dibantu sebanyak 1.295 mahasiswa peserta KPM UNSIQ periode 2023 berkolaborasi dengan Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Wonosobo dan masyarakat setempat dalam program Lembaga Penelitian Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ dengan tanam 100.000 bibit cabai pada Senin, 27 Februari 2023.
Proses penanaman dilakukan secara hibrida yakni luring dan daring di 100 desa yang dengan jumlah 1.000 bibit di tiap desa. Penanaman secara langsung dilaksanakan di halaman Gedung Olahraga Desa Bumirejo, Kecamatan Mojotengah.
Agenda itu disaksikan langsung perwakilan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI), diikuti penanaman dari desa Blederan, Tieng, Ropoh, dan 96 desa lainnya secara online.
Baca Juga: Pengembangan KSPN Dieng 2023 Didukung Kementerian PUPR RI dan Rencana Geopark
Disampaikan Kepala LP3M UNSIQ Dr. Ahmad Khoiri, S.Pd., M.Pd bahwa pemecahan rekor MURI itu dilatarbelakangi keprihatinan terkait permasalahan sampah, kemiskinan, serta komoditas pangan, khususnya cabai dengan harga yang fluktuatif.
"Harga pangan di Wonosobo fluktuatif dan dipilih cabai karena harganya tak menentu, sehingga solusinya dengan gerakan tanam cabai untuk ketahanan pangan. Sekaligus manfaatkan sampah limbah rumah tangga sebagai media. Kondisi geografis Wonosobo yang cocok ditanami cabai juga mendukung ini," katanya.
Selain itu, tujuan dari kegiatan itu adalah untuk tingkatkan kualitas ekonomi warga dengan tanaman cabai dan manfaatkan bekas kemasan plastik untuk tempat tanam sekaligus intensifikasi pekarangan rumah dengan manfaatkan lahan kecil.
Baca Juga: KNPI Wonosobo Diminta Bersinergi dalam Pembangunan dan Bermanfaat Bagi Masyarakat
