Network
KABAR WONOSOBO - Polres Wonosobo gencar melakukan edukasi masyarakat khususnya para pelajar di sekolah-sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kerawanan kondisi terkini. Selain mobilitas masyarakat di bulan Ramadhan sudah mulai terlihat lebih padat, juga untuk mengantisipasi berbagai kejadian, termasuk kenakalan remaja yang sempat terjadi seperti Perang Sarung.
Memasuki momentum pertengahan bulan puasa, pada Senin 3 April 2023, aparat kepolisian meminta masyarakat di Wonosobo untuk lebih berhati-hati dalam menjaga keamanan di wilayahnya. Sebab arus lalu lintas di jalanan saat ini sudah mulai menunjukan peningkatan.
AKP Suwandi menjelaskan jika adanya peningkatan mobilitas masyarakat di bulan ramadhan ini juga biasanya ditandai dengan berbagai peristiwa. Mulai dari masalah Kemananan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) serta angka kecelakaan yang juga mengalami kenaikan.
Baca Juga: Terlibat Perang Sarung, 29 Remaja SMP dan SMA dari 3 Lokasi Diamankan Polres Wonosobo
"Seperti fenomena perang sarung beberapa waktu lalu yang kita tertibkan itu, masalah kenakalan remaja juga biasanya akan ikut meningkat. Dan ini bukan hanya terjadi di Wonosobo, tapi ditempat-tempat lain juga akan mengalami hal yang sama. Maka kita perlu meningkatkan kesadaran akan kamtibmas di lingkungan masing-masing," tuturnya.
Hal itu terkait jumlah Sumberdaya Manusia (SDM) di jajaran Polres Wonosobo yang masih dianggap sangat terbatas. Menurut data yang ada, maka setiap Satu anggota Polres Wonosobo harus mengawasi 1.500 warga. Padahal idealnya setiap Satu Orang hanya bisa mengawasi untuk 500 orang.
"Jika rekan media, tokoh masyarakat tidak ikut terlibat, tentu kita akan kesulitan untuk sama-sama melakukan control. Mengingat jumlah warga wonosobo sudah mendekati angka 900.000 jiwa dan butuh pengawasan apalagi di momentum menjelang lebaran," ujarnya.
Saat ini, pihak kepolisian secara kontinyu telah melakukan monitoring ke sejumlah daerah. Termasuk menerjunkan Babinkamtibmas di setiap daerah untuk melakukan pendampingan.
