Network
KABAR WONOSOBO - Dieng Culture Festival 2023 (DCF 2023) resmi ditiadakan. Acara tahunan yang mengangkat potensi budaya dan pariwisata di kawasan Dieng itu dikonfirmasi tidak diselenggarakan tahun ini.
Ada beberapa alasan yang membuat DCF 2023 akhirnya resmi ditiadakan. Padahal rencana awalnya, DCF 2023 akan diselenggarakan pada 25-27 Agustus 2023.
Dieng Culture Festival (DCF) sendiri merupakan sebuah acara tahunan yang menggabungkan konsep budaya dan pariwisata dengan hiburan kekinian dan modern yang diselenggarakan di kawasan Dataran Tinggi Dieng.
Baca Juga: Dieng Culture Festival 2023 (DCF 2023) Resmi Dibatalkan! Ini Penyebabnya
DCF mulai terselenggara sejak tahun 2010 atas inisiasi dan kerja sama antara Equator Sinergi Indonesia, Pokdarwis Dieng Pandawa dan Dieng Ecotourism.
Sejak saat itu, DCF selalu menarik wisatawan dan peminat dari berbagai kalangan dan latar belakang. Acara tersebut selalu mendatangkan ribuan pengunjung, baik dari daerah sekitar Dieng maupun dari seluruh Indonesia, bahkan mancanegara.
Oleh karenanya, penyelenggaraan DCF setiap tahunnya selalu dinanti, karena selain menyajikan hiburan dan edukasi, Dieng Culture Festival juga mendatangkan keuntungan secara ekonomis bagi pelaku usaha di sekitar kawasan yang digunakan untuk venue acara.
Sayangnya DCF 2023 pada akhirnya harus secara resmi ditiadakan. Hal tersebut tentu bukan tanpa alasan. Berikut alasan yang mendasari pembatalan penyelenggaraan DCF 2023.
ALASAN DCF 2023 DIBATALKAN
Alasan pembatalan DCF 2023 salah satunya disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Yelly Harmoko di Banjarnegara.
"Dalam rapat kemarin memang dinamis, namun akhirnya sudah ada keputusan DCF 2023 ditiadakan dengan berbagai pertimbangan yang berkaitan dengan penataan Dieng," tutur Yelly Harmoko, Senin, 19 Juni 2023.
Baca Juga: Tiket Dieng Culture Festival 2022 Alias DCF 2022 Resmi Dijual, Simak Harga dan Cara Pesannya!
Hal tersebut, menurut Yelly, juga disampaikan kepada Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, Alif Fauzi selaku pelaksana di lapangan.
Menurut Yelly, Pokdarwis Dieng Pandawa itu telah menerima dan menyetujui jika DCF 2023 tidak jadi dilaksanakan dan diundur hingga DCF 2024 agar persiapannya lebih panjang dan matang.
Sebelumnya, Yelly mengungkapkan bahwa Pemerintah Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara mengharapkan jika DCF 2023 tetap dapat dilaksanakan beriringan dengan kegiatan penataan Dieng yang merupakan proyek strategis nasional dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca Juga: 3 Destinasi Wisata Anti-Mainstream di Dieng dan Wonosobo, Cocok Buat Healing!
"Tetapi melihat kondisi dan perkiraan dari Bidang Destinasi Disparbud, pekerjaan penataan sudah dimulai pada Agustus di tiga titik, yakni Kompleks Candi Arjuna, Aswatama, dan Kawah Sikidang, termasuk perbaikan jalan dari Aswatama ke Sikidang yang dikerjakan oleh Dinas PUPR Kabupaten Banjarnegara," ungkap Yelly.
Tiga titik yang disebutkan tadi merupakan titik yang ramai dilalui di Dieng dan menjadi titik sentral dari pelaksanaan DCF yang acara puncaknya merupakan tradisi cukur rambut gimbal di kompleks Candi Arjuna, dan acara musik Jazz di Atas Awan yang biasanya membuat kawasan Aswatama hingga Sikidang menjadi macet.
Yelly membeberkan bahwa pihaknya telah mengomunikasikan terkait penyelenggaraan DCF 2023 dengan pihak Kepolisian Resor (Polres) Banjarnegara sebagai pihak yang mengeluarkan izin untuk penyelenggaraan keramaian.
Baca Juga: ANTIMAINSTREAM! Inilah 5 Rekomendasi Wisata di Wonosobo Selain Dieng
Namun pihak Polres Banjarnegara menyatakan bahwa proyek penataan Dieng tersebut merupakan proyek nasional yang berdasar pada peraturan presiden, sehingga harus diutamakan.
"Alasannya, karena DCF menghadirkan orang sampai ribuan ke Dieng, nanti akan mengganggu proyek. Di satu sisi, wisatawan yang datang ke Dieng juga akan terganggu, niatnya mau ikut DCF tetapi akses jalannya susah, terus kondisi yang tahap pembangunan, sehingga kepolisian menyarankan ditiadakan dulu," katanya.
Meskipun memberikan masukan seperti itu, bukan berarti Polres Banjarnegara melarang pelaksanaan DCF 2023. Pihak Polres bisa mengeluarkan izin bagi Pokdarwis dan Disparbud untuk menyelenggarakan DCF 2023 dengan catatan harus ada pihak yang bertanggung jawab jika ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Baca Juga: Wonosobo Perkenalkan 5 Dieng Baru Sebagai Daerah Alternatif Wisata Selain Dieng, Mana Saja?
Mempertimbangkan cost and benefit yang mungkin timbul dari pelaksanaan DCF 2023 dan proyek nasional yang sedang berlangsung, akhirnya diputuskan bahwa alangkah lebih baik pergelaran DCF 2023 ditiadakan sambil menunggu selesainya penataan Dieng.
"Selama penataan Dieng, Disparbud bersama Pokdarwis Dieng Pandawa melakukan persiapan untuk DCF tahun depan agar lebih maksimal, baik dari penyelenggaraan maupun sarana-prasarana yang ada di Dieng," jelasnya.
Menurut dia, Plt Kepala Disparbud Banjarnegara telah melaporkan permasalahan tersebut secara lisan kepada Sekretaris Daerah Banjarnegara dan Penjabat Bupati Banjarnegara.
Dari laporan lisan tersebut, kata dia, Penjabat Bupati Banjarnegara juga memahami dan mendukung jika DCF 2023 ditiadakan karena adanya penataan di Dieng.
"Saat ini kami sedang menyusun nota dinas secara tertulis untuk dinaikkan ke Pak Sekda lalu ke Pak Bupati. Nanti setelah ada disposisi, kami rencanakan akan bersurat ke provinsi maupun ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," kata Yelly.***
