Angka Pernikahan Dini di Wonosobo Masih Tinggi, MBA dan Minim Edukasi Jadi Penyebab Utama

- 4 Juli 2023, 12:34 WIB
Forum GenRe sebut angka pernikahan dini di Wonosobo masih tinggi karena MBA dan minimnya edukasi.
Forum GenRe sebut angka pernikahan dini di Wonosobo masih tinggi karena MBA dan minimnya edukasi. /UNSPLASH/Zoriana Stakhniv/

KABAR WONOSOBO - Forum Generasi Berencana Kabupaten Wonosobo (Forum GenRe Wonosobo) menyebut dua dari beberapa penyebab praktik pernikahan dini adalah kehamilan di luar nikah atau married by accident (MBA) dan minimnya edukasi yang diberikan. Kendati jumlah praktik pernikahan dini di Wonosobo dilaporkan menurun drastis, praktik pernikahan dini atau pernikahan anak di salah satu wilayah di Provinsi Jawa Tengah ini menjadi salah satu hal yang wajib diatasi. 

Wonosobo dan pernikahan dini

Praktik pernikahan dini masih menjadi masalah serius di Indonesia, termasuk di Kabupaten Wonosobo. Praktik pernikahan ini dapat membawa dampak negatif bagi individu serta berdampak pada kemajuan sosial dan ekonomi suatu wilayah. Menurut data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) pada tahun 2020, persentase anak-anak yang menikah di bawah umur mencapai 11,2%. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah pernikahan usia anak di bawah 19 tahun mencapai sekitar 7% dari total pernikahan yang terjadi di seluruh Indonesia pada tahun 2020 (BPS, 2020).

Sementara di Kabupaten Wonosobo, angka pernikahan dini dari tahun ke tahun selalu mengalami penurunan. Tercatat pada tahun 2018 terdapat 2.109 kasus perkawinan di bawah usia 19 tahun alias pernikahan dini. Pada tahun 2019 menurun menjadi ada 2.018 perkawinan, tahun 2020 ada 968 perkawinan dan tahun 2021 kembali menurun signifikan menjadi 479 perkawinan.

Namun, pernikahan dini tetaplah ancaman mengingat banyaknya kasus pernikahan dini yang ada di Wonosobo ini disebabkan oleh married by accident (MBA) dan faktor pendidikan. Edukasi dan kampanye mengenai pernikahan dini terhadap seluruh lapisan masyarakat harus terus digaungkan.

Baca Juga: KPM UNSIQ 35 Surengede Adakan Penyuluhan dan Talkshow Pernikahan Dini dan Digitalisasi UMKM

Bahaya pernikahan dini

Pernikahan dini menghambat proses perkembangan diri seseorang. Salah satu dampak yang kentara pada pernikahan dini adalah terputusnya akses pendidikan. Seseorang yang menikah pada usia terlalu muda, akan cenderung terpaksa meninggalkan sekolah atau pendidikan formalnya untuk mengurus rumah tangga yang menjadi tanggung jawab baru mereka. Akibatnya mereka akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan diri melalui pengembangan ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan di masa depan. Pada akhirnya keterbatasan pendidikan akan berakibat pada terhambatnya akses untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan pendapatan yang lebih layak.

Kemiskinan juga menjadi ancaman serius akibat pernikahan dini. Tanpa pendidikan yang memadai, kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang berpenghasilan tinggi menjadi sangat terbatas. Pasangan yang menikah pada usia yang terlalu muda sering kali belum siap secara finansial untuk menghadapi tanggung jawab pernikahan dan keluarga. Mereka mungkin tidak memiliki pekerjaan yang stabil atau sumber penghasilan yang cukup, yang berkontribusi pada kemiskinan dan keterbatasan ekonomi dalam jangka panjang.

Halaman:

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: Forum GenRe


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x