Kabupaten Kota Wilayah Karesidenan Kedu Berkomitmen Turunkan Stunting

- 15 Agustus 2023, 17:40 WIB
Rakor  percepatan penurunan Stunting Tingkat Kabupaten/Kota Wilayah Eks Karesidenan Kedu, 15 Agustus 2023 bertempat di Hotel Dafam, Selasa 15 Agustus 2023.
Rakor percepatan penurunan Stunting Tingkat Kabupaten/Kota Wilayah Eks Karesidenan Kedu, 15 Agustus 2023 bertempat di Hotel Dafam, Selasa 15 Agustus 2023. /Bag Prokompim Kab Wonosobo

KABAR WONOSOBO - Stunting sebagai salah satui isu nasional sehingga penanganannya menjadi prioritas pada tahun 2023-2024 dengan target penurunan maksimal 14% di 2024.

Demikian dikatakan Perwakilan Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia pada Pembukaan Rapat Koordinasi percepatan penurunan Stunting Tingkat Kabupaten/Kota Wilayah Eks Karesidenan Kedu, 15 Agustus 2023 bertempat di Hotel Dafam, Selasa 15 Agustus 2023.

"Penanganan stunting harus menjadi komitmen bersama antara pemerintah daerah maupun pusat dalam menurunkan angka stunting ditahun 2023-2024, agar target turun 14% ditahun 2024 nanti bisa terwujud,” ujarnya.

Eka berharap dengan digelarnya forum ini dapat menjadi wadah sekaligus sebagai penguat komitmen pemerintah daerah dalam percepatan penurunan angka stunting di wilayah masing-masing.

Baca Juga: Peringati Hari Pramuka di Kalikajar, Wonosobo Soroti Pendidikan Karakter Sejak Dini

”Diharapkan dengan adannya forum ini menjadi langkah sinergitas antara pemerintah kabupaten kota untuk mengoptimalisasi percepatan penurunan angka stunting diwilayah masing masing”, harapnya.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat,S.Ag, berkesempatan membuka secara resmi acara ini. Selain ucapan selamat datang kepada para peserta terutama yang dari luar daerah, atas nama pemerintah daerah Mas Afif menyambut positif penyelenggaraan rapat koordinasi tersebut.

Pihaknya mendukung dan mendorong kegiatan ini, karena tujuan utamanya adalah sebagai upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di wilayah masing-masing Kabupaten/ Kota utamanya Eks Karesidenan Kedu.

Diharapkan melalui forum ini dapat menjadi peningkatan komitmen antar pihak terkait, sehingga upaya konvergensi dalam rangka penanganan stunting dapat secara efektif mencapai tujuan, menindak lanjuti berbagai kebijakan yang sudah dilakukan sesuai dengan karakter wilayah yang berbeda beda.

Baca Juga: Wonosobo Berupaya Wujudkan Infrastruktur yang Ramah dan Inklusif Lewat Perbup No 17 tahun 2023

"Kita totalitas dalam upaya mengatasi stunting, mendata detail by name by adress. Kita juga terus meningkatkan komitmen sehingga upaya konvergensi dalam rangka penanganan stunting dapat secara efektif mencapai tujuan. Kita terus lakukan berbagai upaya. Namun apa yang sudah kami lakukan belum tentu baik dilakukan di kabupaten lain, tapi kita berusaha bersama-sama mengambil spiritnya," ujar Bupati Wonosobo.

Mas Afif menambahkan, ditahun 2024  target prevalensi stunting nasional 14%, sementara angka stunting Jawa Tengah menurut data SSGI tahun 2022 masih sebesar 20,8%, sehingga upaya  menurunkan angka tersebut harus betul-betul digenjot.

"Tentunya keberhasilan ini membutuhkan konvergensi intervensi yang konsisten, apalagi menilik masih banyaknya risiko munculnya kasus stunting baru, di wilayah Kabupaten/Kota se-Eks Karesidenan Kedu ini,” sambungnya.

Baca Juga: AKP Ginandra Jabat Kasatlantas Polres Wonosobo Gantikan AKP Ragil Irawan

Pihaknya berkomitmen untuk fokus menurunkan angka stunting di Kabupaten Wonosobo. ”Kami akan berkomitmen penuh dalam menyelesaikan angka stunting di Kabupaten Wonosobo, pemerintah akan hadir langsung di masyarakat dalam penanganan stunting,”, Sambung Mas Afif

“Berjalannya kebijakan satu dengan yang lain, hendaknya dapat saling mendorong efektivitas dan keberhasilan penanganan stunting, maka penting untuk memastikan seluruh program percepatan penanganan stunting, terus berjalan secara berkesinambungan”, pungkas Mas Afif.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan kab Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah