PT PLN Wonosobo Bersinergi dengan Polres dan PMI untuk Jaga Keamanan Objek Vital Negara

- 21 September 2023, 21:22 WIB
PT PLN (Persero) Wonosobo bersinergi dengan Polres Wonosobo dan PMI Wonosobo lakukan simulasi tanggap darurat di Gardu Induk Wonosobo pada Kamis, 21 September 2023
PT PLN (Persero) Wonosobo bersinergi dengan Polres Wonosobo dan PMI Wonosobo lakukan simulasi tanggap darurat di Gardu Induk Wonosobo pada Kamis, 21 September 2023 /PLN/

KABAR WONOSOBO - Kamis, 21 September 2023, PT PLN (Persero) Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Wonosobo melakukan Simulasi tanggap darurat pada objek vital Gardu Induk Wonosobo dengan bersinergi bersama stakeholder setempat, yakni Kepolisian Resor (Polres) Wonosobo dan Palang Merah Indonesia (PMI) Wonosobo.

Menurut Suswoyo, Manager ULTG Wonosobo, simulasi tanggap darurat yang dilaksanakan di Gardu Induk Wonosobo yang berada di Jalan Tumenggung Jogonegoro, Desa Tawangsari, Wonosobo sekitar pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB tersebut merupakan acara yang rutin diselenggarakan oleh PT PLN ULTG Wonosobo untuk menanggulangi potensi masalah yang mungkin datang, dalam hal ini permasalahan eksternal seperti unjuk rasa, tindakan pencurian dan evakuasi jika terdapat korban.

Harapannya dari dilaksanakan simulasi hari ini, jika potensi bahaya keamanan ini muncul pada objek vital nasional instalasi tenaga listrik, personil gardu induk dapat melaksanakan penanganan sesuai dengan SOP yang berlaku dan dengan bantuan stakeholder terkait.

Baca Juga: Di Hadapan Presiden, PLN Paparkan Konsep Transisi Energi Menuju COP28 Pada Acara Puncak Festival LIKE 2023

“Biasanya huru-hara tersebut terjadi karena miskomunikasi. Hal tersebut muncul karena ketidaktahuan masyarakat sehingga mudah terprovokasi oleh sekelompok massa. Karena kurangnya pengetahuan dan tidak mau melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada PLN, mereka pun melakukan demo,” jelas Suswoyo saat ditanya terkait penyebab terjadinya demonstrasi yang mungkin terjadi.

Suswoyo menambahkan, tindakan yang dilakukan saat muncul unjuk rasa adalah melakukan komunikasi yang sehat antara PT PLN dengan perwakilan masyarakat yang melakukan demonstrasi. Dengan komunikasi yang baik tentunya permasalahan dapat diselesaikan dengan baik.

“Setelah diberi pengertian dan dijelaskan tentang aturan yang berlaku, para demonstran akhirnya pulang dengan membawa bekal pengetahuan sehingga beberapa sampel yang diajak berdiskusi bisa menyampaikan hal tersebut kepada rekan-rekannya untuk tidak melakukan demonstrasi,” ungkap Suswoyo.

Baca Juga: Tingkatkan Keandalan, PLN Lakukan Optimalisasi Aset dengan Penggantian Incoming Trafo

Senada dengan Suswoyo, AKP Nuryawan Eko Ramdani, Kasat Samapta Polres Wonosobo mengonfirmasi bahwa latihan ini merupakan bentuk kerja sama PLN dan Kepolisian yang sifatnya preventif untuk meminimalisasi potensi demonstrasi yang bisa saja terjadi di kemudian hari. Bantuan yang diberikan oleh Polres Wonosobo pun disesuaikan dengan tingkat eskalasi dari kejadian

“Kami biasanya bertindak berdasarkan eskalasi. Sesuai laporan PLN ke 110, terjadi unjuk rasa, yang mana hal tersebut diatur oleh Undang-Undang terkait hak untuk menyampaikan pendapat di muka umum. Hal awal yang akan kami lakukan adalah mengirimkan tim patroli untuk memastikan bahwa di lokasi memang terjadi unjuk rasa. Apabila unjuk rasa berpotensi mengarah ke tindak kriminal atau anarki, tingkat eskalasinya meningkat dari hijau ke kuning. Jika itu terjadi, kami akan menurunkan anggota dalmas awal, yang berfungsi melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat dalam hal preventif, tidak sampai penegakan hukum,” papar AKP Ramdani.

“Di tahap tersebut, kami melindungi masyarakat yang sedang melaksanakan unjuk rasa, melindungi PLN selaku stakeholder terkait, dan mengamankan kegiatan masyarakat sekitar. Jika eskalasi meningkat lagi dari kuning ke merah, kami akan menurunkan anggota dalmas inti untuk membubarkan masyarakat. Karena kami percaya pelaksanaan penyampaian pendapat dapat dilaksanakan secara santun dan tidak merugikan masyarakat, stakeholder serta fasilitas umum,” imbuh AKP Ramdani.

Baca Juga: Cara Ikut Promo Tambah Daya Harga Diskon dari PLN, Hanya di Bulan September Ini Saja

Suswoyo berpendapat, pelatihan ini hanya gambaran dan sifatnya simulasi, sehingga banyak hal yang perlu dievaluasi dan dikembangkan di pelatihan dan simulasi berikutnya. Namun semuanya telah berjalan sesuai rencana dan pesan yang ingin disampaikan sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

“Di sini kami ingin menekankan pada pendekatan persuasif dan preventif yang bisa ditempuh jika hal seperti itu (unjuk rasa) terjadi sehingga informasi yang benar dapat tersampaikan dengan baik pada masyarakat dan tidak harus meningkat menjadi tindak kekerasan,” ungkap Suswoyo.

AKP Ramdani menambahkan, simulasi ini diharapkan mampu mengedukasi masyarakat mengenai tata cara menyampaikan pendapat di muka umum yang baik dan benar, sehingga aspirasi masyarakat dapat disampaikan dengan cara yang aman dan terlindungi.

Baca Juga: Sukses ENERGIZE, PLN Perkuat Kelistrikan di Jalur SUTET 500KV Mandirancan-Pemalang

“Selain itu, simulasi ini merupakan langkah awal kolaborasi antara Polri, PLN, PMI dan Damkar, sehingga jika terjadi hal-hal yang mendesak dan mendadak masyarakat bisa lebih siap, dan jika diperlukan dapat memanfaatkan fasilitas nomor hotline 110 untuk segera mendapatkan bantuan yang diperlukan,” tutur AKP Ramdani.

Sebagai penutup, Suswoyo berharap, sinergi dan kolaborasi PLN dengan Polres dan PMI sebagai sesama alat negara ini dapat berlanjut di kemudian hari, tidak hanya latihan saja namun juga di kegiatan lain yang bersifat kedinasan.***

Editor: Agung Setio Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x