Network
KABAR WONOSOBO - Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) merupakan ajang penelitian di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sederajat yang diadakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek RI) setiap tahunnya. Sistem seleksi meliputi seleksi proposal dan laporan yang dilakukan secara daring, hingga final yang dilakukan secara luring di Jakarta.
Berdasarkan informasi di media sosial Puspresnas, terdapat 1757 proposal dari seluruh Indonesia yang masuk ke Panitia OPSI 2023 di Tingkat SMP/Sederajat pada bulan April 2023. Proposal yang lolos di tahap reviu proposal sebanyak 653 untuk bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan (IPAL), 524 untuk bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Kemanusiaan, dan Budaya (IPSKB), serta 363 untuk bidang Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa (IPTR).
Proposal yang tidak lolos administrasi sebanyak 217. Peserta yang lolos, bisa melanjutkan proposal ke tahap penelitian yang dilakukan dari bulan Mei hingga September 2023. Selanjutnya dipilih 100 karya terbaik yang akan mewakili Provinsi masing-masing di Final OPSI 2023.
Dua tim peneliti dari SMP Negeri 2 Selomerto (Sperrosel) berhasil menjadi finalis mewakili Provinsi Jawa Tengah untuk bidang IPAL dan IPSKB dalam final OPSI 2023. Tim IPAL dengan nama tim Selulose beranggotakan ananda Masayu Naila Zahwa dan Faza Naila Silfa mengangkat tema tentang pembuatan kertas dari kulit kopi dan sekam padi.
Alasan pemilihan tema ini berawal dari analisa jenis limbah yang melimpah di Wonosobo antara lain kulit kopi dan sekam padi. Peneliti ingin memanfaatkan limbah tersebut menjadi produk yang mempunyai nilai guna serta berdampak positif ke masyarakat.
“Penelitian kami memanfaatkan limbah limbah yang ada di sekitar sekolah karena kami melihat banyak limbah dari kulit kopi dan sekam padi yang terbuang begitu saja ataupun saya sering melihat limbah sekam padi yang dibakar begitu saja sehingga menjadikan polusi udara, lalu tercetuslah ide pembuatan kertas menggunakan bahan ini.” ujar Masayu Naila Zahwa sebagai salah satu peserta dari SMP Negeri 2 Selomerto.
Baca Juga: Koramil 10/Selomerto Galang Dana Bantuan Untuk Korban Bencana Kebakaran
Adapun Tim IPSKB dengan nama tim Mask Eco yang beranggotakan Amalia Faza Setyawan dan Kaila Alya Saida mengangkat tema tentang pembuatan motif topeng lengger dengan teknik pounding ecoprint.
Alasan pemilihan tema ini, karena peneliti ingin melestarikan budaya topeng lengger khas Wonosobo melalui media pengenalan topeng yang unik, kreatif, dan bisa dengan mudah menjangkau masyarakat.
Harapannya motif topeng lengger ini bisa dikembangkan lebih lanjut oleh para penggiat ecoprint sehingga budaya lengger bisa menjangkau ke berbagai lapisan masyarakat melalui busana yang dikenakan sehari-hari.
Baca Juga: Berbagi Sesama Teman, Koramil 10/Selomerto Bagikan Nasi Boks ke Kodim Wonosobo
Pemerintah sendiri memang sedang mempersiapkan peserta didik yang mengikuti ajang OPSI 2023 untuk membangun Indonesia melalui gagasan terbaru dan berkelanjutan.
Tim peneliti Sperrosel dibersamai oleh Pembimbing serta Pendamping penelitian tersebut yaitu Mangunah, S.Si. dan Mulyani, S.Pd. mengikuti final OPSI 2023.
Pelaksanaan final dilaksanakan pada tanggal 6–11 November 2023 di Hotel Menara Peninsula dan Universitas Taruma Negara Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan yang dilakukan pada final OPSI meliputi Expo dimana peserta harus menampilkan poster dan produk penelitiannya, serta presentasi kepada dewan juri yang merupakan dosen-dosen dari berbagai universitas ternama di Indonesia.
Baca Juga: Ruas Jalan Selomerto - Kertek Ditutup Selama 4 Hari
Rafikoh, S.Pd., M.Pd. sebagai Kepala Sekolah SMP 2 Selomerto berharap bahwa melalui kegiatan OPSI ini akan memotivasi para peneliti muda dari SMP Negeri 2 Selomerto.
“Semoga OPSI mampu membangun generasi yang peka terhadap lingkungan, sadar kemanusiaan, dan mampu menjadi agen perubahan di masa depan untuk dunia yang lebih baik melalui inovasi-inovasi serta gagasan berkelanjutan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.“ ujar Mulyani, S.Pd dan Mangunah, S.Si. sebagai pembimbing dan pendamping dari SMP Negeri 2 Selomerto.
“Kami juga tidak menyangka dapat lolos hingga tingkat Nasional berkat doa dan dukungan dari orang tua, bapak ibu guru serta teman teman yang selalu mendukung. Harapannya penelitian kami dapat menjadi inovasi yang bermanfaat untuk masa depan.” ujar Masayu Naila Zahwa.
Hasil perlombaan diumumkan pada hari Jum’at, 10 November 2023, dengan Tim IPAL dari SMP Negeri 2 Selomerto yang berhasil meraih medali perunggu dengan judul penelitian “Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi dan Sekam Padi Sebagai Alternatif Pembuatan Kertas dengan Proses Soda”.***
