Senada dengan reaksi masyarakat Dieng, BMKG menyebut bahwa kemunculan embun es di Dieng merupakan fenomena yang biasa terjadi.
Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo mengatakan, fenomena ini umumnya terjadi pada musim kemarau antara bulan Juni sampai September.
"Terkadang, fenomena ini juga terjadi pada bulan Mei, namun mulai intens dan sering diamati mulai bulan Juni dan puncaknya di bulan Agustus," kata Yoga, dikutip dari siaran pers.
Kemunculan embun es di bulan Desember ini menurutnya bisa terjadi dikarenakan faktor pengaruh El Nino Moderat sehingga menyebabkan kondisi di musim hujan tahun ini menjadi sedikit lebih kering.
"Sehingga potensi embun upas atau embun es akan terjadi jika kondisi awan cerah dan penurunan temperatur di wilayah tersebut," jelas Yoga.
Lebih lanjut, Yoga mengatakan, dilihat dari dinamika atmosfernya saat ini, El Nino dalam fase moderate sehingga tidak signifikan dalam memengaruhi peningkatan pola konvektivitas di wilayah Indonesia.***