“Saya berpesan agar para peserta MTQ tidak hanya mengejar kemenangan, tetapi juga berupaya memupuk motivasi dan keinginan yang kuat untuk menguasai ilmu-ilmu keagamaan yang berkaitan dengan Al Qur’an,” pintanya.
Senada dengan bupati, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Wonosobo Panut menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk musabaqah dan kompetisi, sekaligus menjadi instrumen dalam mengukur capaian dari ikhtiar dan tilawatil Qur'an yang selama ini telah dilakukan. Juga menguatkan silaturahmi, kebersamaan, dan gotong royong antar kafilah (utusan) atau ukhuwwah Islamiyah, wathaniyah, dan insaniyah.
Dijelaskan Panut, MTQ diikuti 278 peserta dari 15 kecamatan, yang terdiri dari 9 majelis, yaitu cabang seni tilawah Al Qur’an, cabang qiroat Al Qur’an, cabang hafalan Al Qur’an, dan cabang tafsir Al Qur’an. Selain itu juga ada cabang FHM Al Qur’an, cabang syarh Al Qur’an, cabang seni kalihrafi Al Qur’an, cabang karya tulis ilmiah Al Qur’an (KTIQ), dan Cabang eksibisi.
Panut manambahkan, pengejawantahan nilai-nilai dalam Al Qur’an, silaturahmi, dan kebersamaan yang tercipta antar kafilah di arena MTQ mampu menciptakan ketenteraman lahir-batin, sesuai tema MTQ 2024 “Meneguhkan Pengamalan Nilai-Nilai Al Qur’an dalam Mewujudkan Masyarakat Wonosobo yang Qur’ani, Sejahtera, Lahir dan Batin”.
“Saya berharap melalui kegiatan ini mampu memperkuat nilai agama, nilai Al-Quran, dan relasinya budaya, sekaligus kepada luas akan budaya nusantara sebagai jatidiri bangsa,” pungkasnya. ***