Sebagai informasi, OnlyFans didirikan dan mulai beroperasi pada tahun 2016 dan sejak saat itu segera saja popularitas platform ini menanjak secara cukup signifikan.
OnlyFans adalah platform yang biasa digunakan oleh orang-orang untuk berinteraksi dengan orang yang menyukai mereka, entah secara fisik ataupun dari karya mereka.
Baca Juga: Trik Tambah Followers TikTok dengan Cepat, Jangan Pernah Hapus Video
Layanan untuk dapat berinteraksi atau mengonsumsi konten buatan sang pembuat konten hanya tersedia bila sang fans telah membayar sejumlah uang untuk berlangganan konten yang dibuat oleh sang idola.
Maka dari itu platform ini diberi nama OnlyFans karena yang dapat menikmati konten dari sang pembuat konten hanyalah fans yang rela membayar untuk berlangganan.
Namun karena banyaknya pengunggah konten yang menjajakan fisiknya sebagai konten, banyak orang yang kemudian mengasosiasikan platform berbagi foto dan video ini sebagai platform yang sarat akan pornografi.
Baca Juga: TikTok Hapus 11 Juta Akun yang Melanggar Kebijakan, Faktanya 7 Juta Akun Dibuat Anak di Bawah Umur
Padahal banyak genre lain yang diunggah di platform tersebut, seperti idola di bidang kebugaran ataupun seni seperti musik.
Pun begitu, justru hal itulah yang rupanya menarik minat penggunanya untuk bergabung dengan platform berlatar biru ini.
Rencana pelarangan konten dewasa oleh OnlyFans mendapat tentangan keras dari para penjaja konten yang berbau porno karena dikhawatirkan akan membuat mereka kehilangan penghasilan dari platform itu.