KABAR WONOSOBO - Pada 2020 lalu Amerika Serikat mencetak banyak uang tunai dan mengalir deras ke masyarakat dan dipakai untuk membeli asset seperti saham, Crypto, hingga NFT sehingga all time high terjadi.
Maka ketika bubble akan pecah, maka pertahanan seoraang investor harus kuart. Caranya dengan memproteksi investasi dengan cara yang cerdas.
Meskipun Indonesia banyak kemiripan dengan Amerika, tapi ada karakter masing-masing. Indonesia pernah mengalami commodity boom dan kini sudah punya nilai tambah. Indonesia juga diperkirakan memasuki era new economy yang digerakan leh tech company.
Baca Juga: Rencana Pensiun di Usia 30 Tahun, Pelajari Cara Gerakan FIRE Mengelola Tabungan dan Investasi
Pada bulan Maret aka nada sebuah IPO dari Goto, perusahaan yang merupakan gabungan atau merger dari Gojek dan Tokopedia yang diperkirakan jadi Alibaba very Indonesia.
Ada dua hal untuk memanfaatkan siklus tersebut agar tidak terkena bubble. Salah satunya adalah seimbangkan antara risiko dan reward. Kita bisa menggunakan metode dengan pembagian investasi setiap bulan sesuai dengan harga dollar atu USD. Kita bisa invest di bank digital maupun consumer goods dngan komposisi 60 banding 40.
Kita bisa menabung dengan konsistensi berapapun harganya. Sehingga ketika kita investasi di harga manapun kita tidak akan terimbas lebih karena strategi itu dilakukan jangka panjang.
Ketika terjadi bubble maka biasanya terjadi inflasi dan nilai uang kita semakin berkurang . maka adanya inflasi bisa ipantau dngan pergerakan harga saat ini disbanding beberapa tahun lalu.