Waspada Rip Current! Apa Itu dan Bagaimana Tips Menyelamatkan Diri dari Rip Current?

5 Mei 2022, 21:30 WIB
Boleran atau RIP Current Area Mematikan Di Pinggir Pantai. / Facebook. /

KABAR WONOSOBO – Rip current dikenal juga dengan istilah arus pecah atau boleran kerap terjadi di pantai dan laut dangkal.

Secara harfiah rip current dapat diartikan sebagai arus kematian. Hal ini bukan semata hanya penamaan saja, namun rip current memang bisa sangat mematikan.

Rip current merupakan arus kuat yang bergerak menjauh dari pantai. Bahkan perenang handal sekalipun tidak akan mampu melawan kekuatan dari rip current.

Baca Juga: BMKG: Peringatan Dini Gelombang Tinggi Perairan Indonesia Pada 5-6 Mei 2022 Lebih Dari 4 Meter

Rip current disebabkan karena adanya pertemuan ombak yang sejajar dengan garis pantai sehingga menyebabkan terjadinya arus balik dengan kecepatan arus yang tinggi.

Diperkirakan setiap tahunnya seratus orang meninggal di Amerika Serikat akibat gelombang mematikan ini.

Rip current memiliki lebar sekitar sembilan meter dengan kecepatan mencapai 8 km per jam tergantung pada jenis gelombang, pasang surut air laut, dan bentuk pantai.

Baca Juga: Kebakaran Hanguskan Beberapa Kota di Kanada Disebabkan oleh Gelombang Panas Tiga Hari Berturut-turut

Bentuk dasar laut juga bisa menjadi penyebab terjadinya rip current.

Ketika terjadi badai atau gelombang besar, bentuk dasar laut bisa saja berubah dan mengakibatkan kemungkinan terjadinya gelombang pecah.

Maka dari itu rip current bisa saja tiba-tiba muncul di pantai yang sebelumnya tidak memiliki arus ombak yang besar.

Baca Juga: Detik-detik Gempa M 7,3 Hantam Lepas Pantai Fukushima Jepang

Rip Current Berbeda dengan Arus Bawah Laut (undertow)

Arus bawah atau undertow terbentuk di bawah ombak yang pecah dan menarik air kembali ke laut.

Undertow tidak terbentuk di sepanjang pantai dan arusnya tidak terlalu kuat kecuali jika terjadi di pantai yang memiliki tanjakan yang curam.

Berbeda dengan rip current yang bisa terjadi di sepanjang permukaan pantai dan memiliki kekuatan serta kecepatan yang tinggi.

Baca Juga: Pamer Foto Tanpa Busana di Pantai, Britney Spears Disebut Tak Baik-baik Saja

Cara Menyelamatkan Diri Dari Rip Current

Pantai menjadi salah satu destinasi wisata andalan ketika berlibur.

Namun di balik keindahannya, pantai memiliki bahaya yang bisa mengintai para pengunjungnya.

Pantai-pantai di area selatan Pulau Jawa terutama Yogyakarta memiliki morfologi yang mendukung untuk membentuk Rip Current.

Baca Juga: Ternyata Indonesia Bukan Negara dengan Garis Pantai Terpanjang! Negara Inilah Juaranya!

Jika ingin berenang di pantai dengan aman, maka sebaiknya kenali terlebih dahulu kondisi pantai.

Rip current memang sulit untuk dikenali karena kedatangan arus pecah yang sulit diprediksi dan lokasinya yang berpindah-pindah.

Namun ada beberapa kondisi yang bisa dihindari agar tidak terjebak gelombang pecah ini.

Baca Juga: Misterius, Ribuan Makhluk Laut Terdampar Mati Di Pantai Timur Laut Inggris

Permukaan laut yang cenderung tenang dan terlihat celah buih pada ombaknya bisa diperkirakan sebagai lokasi terjadinya rip current.

Hindari area yang terlihat keruh karena rip current dengan arusnya yang kencang biasanya akan membawa banyak material pasir.

Menjauh dari area pantai yang cekung karena rip current lebih berpotensi terjadi pada area pantai yang cekung.

Baca Juga: Ramalan Roy Kiyoshi di 2022 Bikin Merinding, Khususnya di Pesisir Pantai

Jika secara tidak sengaja terseret arus rip current, cobalah untuk tetap tenang dan berpikir jernih.

Jangan berenang melawan arus karena hanya akan membuat tubuh kelelahan.

Sebaliknya, berenanglah setelah arus melemah dengan cara berenang ke arah kiri atau kanan memanfaatkan gelombang ombak yang menuju ke arah pantai. 

Baca Juga: Pasangan Selebriti Jennifer Lopez dan Ben Affleck Santai di Pantai Ditemani Sang Sahabat, Matt Damon

Pastikan untuk menaati peraturan yang ada di suatu pantai. Jika terdapat larangan untuk berenang, sebaiknya patuhilah peraturan tersebut agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan. ***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Youtube Find Out indonesia scijinks.gov

Tags

Terkini

Terpopuler