AJAIB! Mukjizat Inilah yang Membuat Pendeta Buhaira Yakin Muhammad adalah Rasul Allah yang Terakhir

KABAR WONOSOBO - Nabi Muhammad SAW adalah salah satu kekasih Allah SWT yang paling mulia di antara manusia lain di muka bumi.

Kemunculan Nabi Muhammad SAW sebagai rasul penyampai pesan Allah SWT yang terakhir telah diprediksi dan muncul dalam ajaran-ajaran kitab sebelumnya.

Bahkan sejak Rasulullah SAW lahir hingga sebelum diangkat menjadi nabi, hatinya telah dibersihkan dan telah diiringi oleh banyak mukjizat.

Baca Juga: Gambaran Umat Islam di Hari Kiamat Ini Membuat Nabi Muhammad SAW Menangis Namun Kemudian Tersenyum

Salah satu mukjizat Rasulullah SAW yang cukup jelas terlihat saat beliau berumur 12 tahun.

Mukjizat tersebut diceritakan Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury dalam karyanya berjudul “Ar-Rahiqul Makhtum”.

Dalam kitab tersebut, dikisahkan bahwa ketika usia Rasulullah Muhammad SAW berusia 12 tahun, sang paman Abu Thalib mengajaknya melakukan perjalanan dagang ke Syam.

Baca Juga: Seorang Yahudi Menghina dan Memfitnah Rasulullah SAW, Namun Setelah Mendengar Hal Ini Ia Bersyahadat

Saat itu Syam masih berada di bawah kekuasaan bangsa Romawi.

Di gunung pasir sambungan Jabal Hauran terdapat tempat bertapa dan puncak pasirnya dijadikan tempat duduk.

Di atas pasir itu pendeta sakti bernama Buhaira—dalam keterangan lain disebutkan bernama Jurjis— duduk memperhatikan daerah pelataran tanah Syam.

Baca Juga: 7 Pintu Neraka, Pintu Terakhir Sampai Membuat Rasulullah SAW Pingsan dan Mengurung Diri

Buhaira merasa heran melihat awan putih berjalan memayungi kafilah unta yang sedang berjalan beriringan.

Saat mereka berhenti di kaki gunung pasir tempat pendeta itu duduk, lalu membuat perkemahan dan beristirahat di pinggir kali yang kering, awan putih pun turut berhenti.

Tidak lama kemudian awan putih menghilang, diganti oleh pohon-pohon yang condong sehingga daun-daunnya bisa dipegang.

Baca Juga: Rasulullah SAW Pernah Disantet oleh Seorang Dukun Yahudi! Peristiwa Itu Menjadi Alasan Turunnya Surah Berikut

Pohon dan daun yang condong memayungi seorang anak yang sedang duduk beristirahat.

Melihat hal itu, batin Buhaira merasa yakin terhadap apa yang tertera dalam kitab bahwa akan muncul seorang nabi terakhir untuk seluruh manusia dan akan diagung-agungkan oleh semua orang. ***