Pentingnya Soft Skill dan Hard Skill bagi Mahasiswa

15 Desember 2022, 16:57 WIB
Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill /Chanza Fatimatuzzahro/Kabar Wonosobo

KABAR WONOSOBO SCHOLAR - Mahasiswa tentunya memiliki peran yang berbeda dengan siswa biasa.

Seorang mahasiswa harus memiliki kompetensi atau keahlian khusus yang nantinya akan digunakan ketika bekerja dan digunakan dalam masa yang akan datang.

Keahlian itu meliputi soft skill, hard skill, beserta komponen yang ada di dalamnya.

Dalam dunia kerja, nilai tidak lagi penting. Akan tetapi, bagaimana kita mampu berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain secara baik.

Oleh karena itu, soft skill dan hard skill yang dimiliki seseorang harus seimbang karena akan menjadi kunci kesuksesan setiap orang.

Baca Juga: Bagi Pecinta Seni Jangan Khawatirkan Masa Depan, Inilah Cara untuk Hidup dari Passion dan Skill Kamu

Nah, apa sih soft skill dan hard skill itu?

Soft skill adalah keterampilan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengatur dirinya

sendiri (intrapersonal skill) dan berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill), serta keterampilan mengembangkan kemampuan diri dalam bekerja secara maksimal.

Soft skill sangat membantu seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Beberapa contoh soft skill antara lain kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, manajemen waktu, kemampuan bekerja dalam tim, kewirausahaan, dan sebagainya.

Baca Juga: Gelar Karya Siswa SLB-B Karya Bakti Don Bosco Wonosobo Tampilkan Berbagai Life-Skill

Hard skill adalah keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan keahlian teknis yang berhubungan dengan bidang ilmu yang ditekuninya.

Hard skill berupa teori maupun pengetahuan khusus yang dipelajari semasa sekolah atau kuliah yang dapat diukur melalui gelar kuliah, nilai, atau sertifikasi.

Hard skill seorang mahasiswa dapat dilihat dari IPK-nya.

Baca Juga: TIPS: 3 Cara Mudah Belajar dan Mengasah Speaking Skill dalam Bahasa Inggris

Jika IPK-nya tinggi itu artinya mahasiswa menguasai bidang studinya dengan baik, sehingga bisa dikatakan hard skillnya baik pula.

Baik soft skill dan hard skill keduanya sangat penting. Namun, kita tidak boleh terpaku pada salah satunya saja.

Soft skill dan hard skill wajib dikembangkan oleh setiap mahasiswa dalam perkuliahan.

Baca Juga: Pelaku Wisata Kawasan Margomarem Garung Dilatih Skill Tour Guide dari BLK Wonosobo

Namun kenyataannya, masih banyak mahasiswa yang hanya fokus mengejar IPK yang tinggi tanpa mengembangkan soft skillnya.

Padahal agar dapat menjadi mahasiswa yang memiliki komunikasi yang baik terhadap masyarakat, soft skill inilah yang harus ditingkatkan.

Soft skill berkaitan dengan aspek psikologis dan emosional seseorang. Soft skill meliputi hubungan/interaksi dan komunikasi terhadap sesama.

Baca Juga: Pelaku Wisata Kawasan Margomarem Garung Dilatih Skill Tour Guide dari BLK Wonosobo

Pada dasarnya, soft skill lebih berpengaruh terhadap keberhasilan mahasiswa di kampus atau lingkungan sekitarnya.

Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul adalah seseorang yang tidak hanya memiliki kemahiran hard skill saja, tetapi juga piawai dalam aspek soft skillnya.

Salah satu cara yang dapat dilakukan mahasiswa untuk mengembangkan soft skillnya adalah dengan mengikuti organisasi.

Baca Juga: Tips Kerja: 3 Soft Skill Penting yang Harus Diasah Sebelum Memasuki Dunia Kerja

Pengalaman berorganisasi akan meningkatkan jiwa kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, kemampuan bekerja dalam tim, memperluas jaringan (networking), problem solving, memanajemen konflik, dan kepercayaan diri.

Namun kembali lagi, kita harus bisa membagi waktu antara organisasi dan waktu belajar kita.

Dengan begitu kita akan mengembangkan salah satu soft skill yang ada, yaitu kemampuan manajemen waktu.

Baca Juga: 3 Macam Soft Skill yang Perlu Ditingkatkan Mulai dari Sekarang supaya Tak Kaget saat Menghadapi Dunia Kerja

Dalam perkuliahan, kita harus dapat memanfaatkan waktu serta sarana dan prasarana yang ada dengan sebaik-baiknya.

Mahasiswa yang aktif berorganisasi dan yang tidak aktif berorganisasi tentunya memiliki level soft skill yang berbeda.

Soft skill merupakan komponen dari hard skill. Hard skill berkaitan dengan IQ (Intellectual Quotient), otak kiri, serta kemampuan teknis dan akademis seseorang yang diperlukan dalam dunia kerja.

Baca Juga: 3 Profesi Pekerjaan yang Paling Dicari di Era Metaverse, Mulai Tingkatkan Skill-mu Agar Bersaing

Sementara soft skill berkaitan dengan EQ (Emotional Quotient), otak kanan, serta kemampuan non-teknis dan non-akademis seseorang yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mengembangkan hard skill dapat dilakukan dengan penguasaan teori suatu bidang yang ditekuni dengan sungguh-sungguh.

Sederhananya, hard skill seperti ilmu yang dipelajari ketika sekolah baik mengenai teori, keahlian teknis, atau pengetahuan khusus suatu bidang tertentu.

Baca Juga: 4 Skill Paling Banyak Dibutuhkan di Tahun 2022, Bisa Dijadikan Pekerjaan Alternatif dengan Gaji Selangit

Misalnya, pada jurusan kesehatan masyarakat tentunya akan memperoleh keterampilan penyuluhan secara promotif dan preventif terhadap suatu penyakit.

Contoh hard skill adalah kemampuan tertentu misalnya dalam bidang kedokteran (mendiagnosis penyakit pasien), dokter bedah melakukan operasi, dan sebagainya. Kemampuan hard skill harus diimbangi dengan soft skill.

Soft skill dan hard skill saling berkaitan. Keterampilan soft skill dan hard skill sangat penting bagi semua orang yang ingin sukses dalam hidup, belajar, atau bekerja.

Baca Juga: Tingkatkan Skill TI Guru, MAN 2 Gandeng Pusat Studi Pengembangan Teknologi Informasi UNSIQ

Mahasiswa harus mampu menyeimbangkan antara kedua skill tersebut dalam menghadapi berbagai tantangan saat menjalani perkuliahan maupun permasalahan dalam kehidupan.

Oleh karena itu, setiap mahasiswa perlu meningkatkan keterampilan tersebut untuk mempersiapkan diri di masa mendatang.

(Artikel ini ditulis oleh Chanza Fatimatuzzahro dari Jurusan Kesehatan Masyarakat, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto dan M. Riyanton, S.S., M.Pd., Dosen Bahasa Indonesia Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto)***

Editor: Agung Setio Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler