Sinopsis dan Review Novel Saman - Ayu Utami: Hebohkan DKJ Tahun 1998 Silam

28 September 2023, 08:40 WIB
Review novel Saman dari Ayu Utami. /ebooks.gramedia.com

KABAR WONOSOBO - Simak sinopsis, review atau ulasan, dan beberapa kutipan novel Saman karya Ayu Utami. Pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tahun 1998 silam ini disebut menjadikan Ayu Utami sebagai pelopor Sastra Wangi di Indoneisa. Ayu Utami, Djenar Maesa Ayu, dan Fira Basuki sendiri disebut jadi tiga penulis wanita Tanah Air yang menjadi pelopor Sastra Wangi di Indonesia.

Dilansir oleh tim redaksi Kabar Wonosobo melalui Balai Bahasa Jawa Tengah, Sastra Wangi merujuk pada karya yang penuh dengan ekspresi yang tidak lagi menggunakan pasemon ketika membicarakan sesuatu yang tabu dan saru, yaitu persoalan seksualitas yang disunguhkan secara frontal dan telanjang. Selain itu, istilah Sastra Wangi juga muncul karena mayoritas penulis sastra wangi adalah penulis perempuan yang memiliki kecenderungan berekspresi secara bebas dan berani.

Saman dan Larung hingga Bilangan Fu dari Ayu Utami, Mereka Bilang Saya Monyet dari Djenar Maesa Ayu, hingga trilogi Jendela-Jendela karya Fira Basuki disebut menjadi pelopor Sastra Wangi di Indonesia. Saman sendiri menjadi yang pertama berhasil mencuri perhatian selepas menjadi jawara DKJ 1998 silam.

Baca Juga: Sinopsis dan Ulasan Singkat Novel Larung - Ayu Utami: Salah Satu Pelopor Sastra Wangi di Indonesia

Blurb atau sinopsis singkat Saman

Empat perempuan bersahabat sejak kecil. Shakuntala si pemberontak, Cok si binal, Yasmin si “jaim”. Dan Laila, si lugu yang sedang bimbang untuk menyerahkan keperawanannya pada lelaki beristri.

Tapi diam-diam di antara sahabat itu menyimpan rasa kagum pada seorang pemuda dari masa silam: Saman, seorang aktivis yang menjadi buron dalam masa rezim militer Orde Baru. Kepada Yasmin, atau Lailakah, Saman akhirnya jatuh cinta?

Review Saman

Selepas selesai membaca Saman, tidak heran bahwa novel ini ramai direkomendasikan untuk dibaca. Terutama bagi yang memang menggiati jenis karya klasik. Membaca kisah Laila, Yasmin, Cok, dan Shakuntala, serta tokoh penting yang menjadi poros cerita ini, Saman, mantan pastor yang berubah menjadi aktivis, berarti menyelami tentang problema yang dihadapi masing-masing dari mereka.

Saman tak hanya seputar seksualitas vulgar yang digambarkan oleh Ayu Utami. Namun, Saman juga tentang ketuhanan, politik, cinta, keluarga, dan konflik pribadi yang diceritakan tanpa ‘tedeng aling-aling’. Begitu lugu, begitu bebas, begitu memikat.

Saman membawa pembaca pada petualangan tentang memahami hubungan manusia dengan Tuhan, dengan manusia lain, dengan alam (yang tentu saja berunsur lebih kompleks), dan dengan diri sendiri. Sukar menemukan tulisan yang begini bebas.

Tidak heran, mengapa Saman memenangkan kompetisi Dewan Kesenian Jakarta tahun 1998 silam. Saman sendiri lahir ketika politik di Indonesia tengah bergejolak. Menjadikan Saman salah satu novel yang cukup berani untuk menyinggung kondisi politik di Indonesia dengan begitu lugas dan berani.

Baca Juga: Kisahkah Dua Tokoh Buronan Politik, Inilah Quotes di Novel Saman Larung Karya Ayu Utami yang Sayang Dilewatkan

Contoh kutipan novel Saman

  • Apakah Tuhan memerintahkan lelaki dan perempuan untuk mencintai ketika mereka kawin? Rasanya tidak
  • Dunia ini penuh dengan orang jahat yang tidak dihukum. Mereka berkeliaran. Sebagian karena tidak tertangkap, sebagian lagi memang dilindungi, tak tersentuh hukum atau aparat
  • Tak pernah ada yang salah dengan cinta. Ia mengisi sesuatu yang tidak kosong
  • Sebab sebuah karya tak harus lahir dari perasaan yang sama atau yang bersetuju. Ia adalah muara dari sungai-sungai, yang sebagian mendangung polusi, juga bangkai
  • It is better to light the candle than just to curse the darkness

Demikian sinopsis singkat, review atau ulasan, dan beberapa contoh kutipan novel Saman karya Ayu Utami. Saman sendiri memiliki buku kedua berjudul Larung yang turut mengambil latar di Bali tahun 1998 silam. Dwilogi Saman dan Larung sekaligus mengukuhkan Ayu Utami sebagai pelopor Sastra Wangi di Indonesia.

Baca Juga: Ayu Utami Bedah Sisi Kelam Manusia dengan Lugas Lewat Dwilogi Novel Saman dan Larung

Dapatkan update berita pilihan di link Google News kami. Mari bergabung di Grup Telegram "APA KABAR WONOSOBO?" caranya klik link https://t.me/kabarwonosobo kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.***

Editor: Khaerul Amanah

Tags

Terkini

Terpopuler