Inilah Penjelasan Quarter Life Crisis dan Cara Mengatasinya

- 11 Maret 2021, 21:22 WIB
Ilustrasi quarter lifes crisis.
Ilustrasi quarter lifes crisis. /Pexels.com/ mikoto.raw

KABAR WONOSOBO – Fenomena Quarter Life Crisis atau krisis di usia seperempat abad, merupakan krisis yang dirasakan oleh generasi muda di umur 20 sampai 30 tahun. Mereka yang mengalami Quarter Life Crisis (QLC) biasanya menghadapi masalah pada saat proses menuju dewasa di usia muda.

Proses tahap ini berbeda dengan perasaan kecewa karena gagal terhadap suatu tujuan, keinginan, maupun cita-cita. Pada fase ini umumnya muncul perasaan khawatir, bingung, atau galau tentang masa depan.

Biasanya, perasaan tidak nyaman dan gagal ini disebabkan masalah percintaan, karir, atau kehidupan sosial.

Baca Juga: Read Aloud Ternyata Metode Ampuh Ajak Buah Hati Suka Membaca dan Menstimulasi Perkembangan Otak

Perasaan khawatir akan masa depan yang tidak berjalan sesuai keinginan juga menjadi beban berat yang selalu membayangi dalam gejala QLC.

Tidak jarang  juga penderita Quarter Life Crisis menanyakan eksistensinya dan merasa tidak memiliki tujuan hidup yang jelas.

Hal ini sering membuat frustasi bahkan sampai memerlukan bantuan dari psikolog untuk menghadapinnya.

Baca Juga: Melihat Perayaan Mahashivaratri Umat Hindu, Ada Tradisi Unik dan Beda di Tiap Daerah

Kenali Tanda-tanda Quarter Life Crisis

Beberapa hal yang umumnya dirasakan pada awal Quartel Life Crisis adalah merasa tidak memiliki motivasi hidup. Merasa malas melakukan kegiatan apapun, seperti bekerja, bertemu teman, bahkan melakoni hobi yang sebelumnya sangat disukai.

Dalam beberapa kasus, QLC sering muncul akibat perasaan tidak nyaman terhadap pertanyaan-pertanyaan tentang rencana masa depan. Pertanyaan yang sering dilontarkan oleh keluarga maupun teman ini lama-kelamaan akan membuat kamu menjadi tertekan.

Baca Juga: Kamu Tipe Orang yang Takut Bertanya? Tenang, Ada 5 Penjelasan Logisnya dan Cara Cerdas Mengatasinya

Pertanyaan seperti kapan menikah, kapan punya anak, kapan naik jabatan, kapan beli rumah, dan sebagainya bisa menjadi trigger alias pemicu Krisis ini.

Bagi seseroang yang sudah berkerja, seringkali dihadapkan dengan kebimbangan untuk menetap atau memilih bekerja di tempat lain. Seringnya, rasa nyaman ditempat kerja tidak selalu diiringi dengan karir atau skill yang berkembang.

Hal itu kerap memunculkan rasa bimbang sekaligus ketakutan, yakni antara menetap atau mencoba bekerja ditempat baru menjadi pilihan yang sulit.

Baca Juga: Mars Bisa Diubah Jadi Mirip Bumi, ‘Terraforming’ Jadi Alasan Lain Mengapa Red Planet Mungkin Dihuni (Bagian 2)

Selain ada juga rasa takut jika nantinya tempat kerja baru ternyata tidak lebih baik dari sekarang juga menghantui dan membuat perasaan tidak nyaman yang hebat.

Sementara itu faktor lain juga bisa datang dari sendiri, seperti terlalu banyak memasang target. Bahkan media sosial bisa mempengaruhi pola pikir seseorang sehingga memicu timbulnya Quarter Life Crisis.

Cara Menghadapi Quarter Life Crisis

Quarter Life Crisis bisa membuat hidup jadi stagnan dan kehilangan motivasi. Maka tidak boleh dianggap sepele dan perlu melakukan beberapa hal supaya bisa kembali action dan lebih siap mengahdapi hari esok. Cara berikut ini dinilai ampuh mengatasi gejala QLC.

Baca Juga: Fakta Kandungan Buah Apel yang Mampu Kontrol Gula Darah, Penderita Diabetes Harus Perhatikan ini

1. Berhenti membanding-bandingkan pencapaian

Semua orang pasti mempunyai waktunya sendiri dalam mencapai kesuksesannya. Ketika seorang teman sudah memiliki rumah sendiri, bukan berarti kita gagal dalam hidup dan tidak bisa membahagiakan orang tua.

Ketika yang lain sudah menikah bukan berarti kita kurang menarik atau tidak disukai siapapun. Cukup yakinkan diri sendiri bahwa setiap orang memiliki garis waktu tersendiri terhadap semua pencapaian termasuk jodoh.

2. Belajar Self Love, cintai diri sendiri

Jangan terlalu menyalahkan diri sendiri dalam hal apapun. Kita memang perlu melakukan refleksi tentang kesalahan di masa lalu, tapi bukan berarti harus meletakkan kesalahan pada diri sendiri.

Baca Juga: Belum Rilis Album, Rose Blackpink Sudah Didapuk Jadi Solois Pertama yang Meraih Rekor Ini

Cobalah menghargai segala proses yang pernah dilalui untuk sampai pada tahap ini dan anggap hal itu sebagai pencapaian berharga dalam hidup.

3. Segera cari lingkungan yang tepat

Jika merasa bahwa teman atau lingkungan tidak bisa mendukung segala fase kehidupan atau progress diri, maka perlu mencari lingkungan baru. Carilah lingkungan yang memiliki positive vibes alias beraura postif dan baik bagi pengembangan diri. Hal ini akan sangat mendukung kita dalam melewati fase Quarter Life Crisis dengan baik.

4. Bagikan rasa tidak nyaman pada orang yang dipercaya

Mulailah ceritakan perasaan kepada sahabat atau teman yang dipercaya. Tidak perlu berharap bahwa ada suatu solusi. Faktanya, berbagi rasa tidak nyaman dapat membuat perasaan bisa lebih tenang.

Baca Juga: Sejarah Tari Sekapur Sirih, Adat Penyambutan Tamu di Provinsi Jambi yang Simpan Nilai Luhur

5. Berdoa, ada kekuatan yang dahsyat dariNya

Satu hal yang sering dilupakan oleh seseorang saat menghadapi fase Quarter Life Crisis adalah campur tangan Tuhan. Terus ingatlah bahwa tangan Tuhan selalu siap menolongmu.

Ada kekuatan lain yang lebih besar dari apa yang terjadi di sekeliling kita. Bahkan kekuatan doa kerap membalik suatu keadaan di masa penting.***

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x