Sinopsis Novel Amba Karangan Laksmi Pamuntjak Sajikan Roman hingga Nilai Moralitas dan Sejarah Bangsa

- 31 Maret 2021, 11:30 WIB
Laksmi Pamuntjak penulis novel Amba (foto 2016)
Laksmi Pamuntjak penulis novel Amba (foto 2016) /laksmipamuntjak.com

Bukan hanya itu, ada paragraf-paragraf yang juga disusupi oleh penggambaran mengenai makanan, kisah-kisah dalam pewayangan, serta buku-buku dan puisi.

Baca Juga: Sosok Women’s Day 2021, Kamala Harris, Pionir Tokoh Perempuan Kulit Hitam Amerika dan Turunan Asia Selatan

Amba merupakan salah satu novel yang berhasil menjadikan tokoh terkenal dari epos Mahabharat menjadi sebuah tulisan yang mengenyangkan. Bagaimana Amba, putri dari Kasi yang dibuang oleh sang kekasih, Salwa, setelah dicampakkan oleh Bhisma Dewabrata lantas menuntut balas.

Novel ini tidak hanya menghadirkan tragedi amoral di masa lalu yang menyusup hingga ke ranah-ranah terkecil dari para tokoh yang terlibat, melainkan turut menghadirkan romansa indah, hubungan antar manusia dan Tuhan, manusia dengan manusia, juga manusia dengan dirinya sendiri.

Profil singkat Laksmi Pamuntjak

Laksmi Pamuntjak adalah seorang novelis bilingual Indonesia, penyair, penulis makanan, jurnalis, dan salah satu pendiri Toko Buku Aksara. Ia bekerja sebagai konsultan seni dan makanan, juga penulis untuk terbitan lokal dan internasional termasuk artikel opini di The Guardian.

Baca Juga: Marie Thomas di Google Doodle Hari ini, Rayakan 125 Tahun Dokter Wanita Pertama Indonesia yang Bekerja di RS

Sampai saat ini, ia sudah menerbitkan empat novel berbahasa Indonesia, yaitu Perang, Langit, dan Dua Perempuan, Aruna dan Lidahnya, Amba, serta Kekasih Musim Gugur. Kumpulan cerita terbarunya, Kitab Kawin terbit bulan Februari lalu.

Laksmi Pamuntjak juga sudah menerbitkan karya-karya lain, termasuk menterjemahkan puisi pendiri Tempo, Goenawan Mohamad.

Amba atau dalam bahasa Inggris berjudul The Question of Red adalah novel pertama Laksmi Pamuntjak yang memenangkan Germany’s LiBeraturpreis di tahun 2016, masuk dalam daftar pendek Khatulistiwa Litertary Award 2012, muncul di urutan ke-8 Frankfurter Allgemeine Zeitung untuk buku terbaik Frankfurt Book Fair 2004, dan dikenal sebagai fiksi terbaik dari Asia, Amerika, Amerika Latin, dan Karibia.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Goodreads laksmipamuntjak.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah