Network
KABAR WONOSOBO – Setiap orang tua tentu ingin mempunyai anak yang cerdas, namun setiap anak mempunyai kecerdasan dan keunikan sendiri.
Sebuah kecerdasaan merupakan suatu kreativitas untuk memecahkan suatu permasalahan, menciptakan suatu produk yang bernilai dalam suatu budaya.
Ada beberapa tipe kecerdasan pada anak yang perlu dikembangkan agar bermanfaat untuk kelangsungan kehidupan kedepan.
Baca Juga: Kecerdasan Seorang Anak Diturunkan dari Sang Ibu, Mitos Atau Fakta?
Berikut 5 tipe kecerdasan generasi muda milenial
1. Anak dengan kecerdasaan spasial
Cara berfikir anak yang mempunyai kecerdasan spasial melalui ruang dan gambar, tentu kegemarannya adalah mendesain, menggambar, corat-coret.
Kecerdasaan akan semakin terlihat jika didukung dengan, video, film, lego, permainan imajinasi.
Baca Juga: Sinopsis Transcendence: Kecerdasan Buatan Johnny Depp Berbuah Petaka
2. Anak dengan kecerdasan kinestetis jasmani
Anak dengan kecerdasan kinestetis jasmani cara berpikirnya melalui sensasi fisik.
Dengan menari, berlari, melompat sudah menjadi kegemaran anak yang mensupport kecerdasan mereka.
Baca Juga: Suka Berbicara Sendiri Ternyata Tanda Seseorang Punya Otak Cerdas
3. Anak dengan kecerdasan bahasa (Linguistik)
Anak dengan kecerdasan bahasa biasanya memiliki kecerdasan dalam berfikir melalui kata-kata.
Kegemaran dengan kecerdasaan tipe ini diantaranya, membaca, menulis, bercerita.
Tipe anak ini membutuhkan buku, alat tulis, alat rekam, jurnal, mengobrol untuk menunjang kecerdasaan mereka.
Baca Juga: Sering Bicara Sendiri dan Tertutup Bisa Jadi Tanda Seseorang Mempunyai IQ Tinggi
4. Anak dengan kecerdasaan matematis (Logis)
Dengan kecerdasan matematis menjadi kecerdasannya dalam berpikir yang memiliki kegemaran, bereksperimen, berhitung dan tanya jawab.
Maka dari itu untuk menunjang kecerdasan mereka diberikan buku, percobaan, teka teki, museum, dan pengetahuan menjadikan media untuk mengasah kecerdasaan.
Baca Juga: Inilah Perbedaan Orang Cerdas dan Orang Pintar. Kamu yang Mana?
5. Anak dengan kecerdasan musikal
Cara berfikir anak dengan kecerdasan musikal melalui irama dan nada.
Dengan bernyanyi, bermain music, bersenandung menjadi sebuah kegemaran.
Dalam menunjang kebutuhan mereka membutuhkan paduan suara, bernyanyi, main alat music dan nonton konser.***
