Baca Juga: Waduh! Buntut Ade Armando Digebuki, PSI Laporkan Relawan Anis Baswedan
Infrastruktur yang ada di bumi juga belum mampu menghadapi badai matahari ekstrem.
Menurutnya, kawasan rentan 'kiamat internet' adalah bumi belahan Utara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris. Wilayah tersebut akan kehilangan koneksi internet lebih dulu karena menjadi wilayah paling rentan terhadap badai matahari ekstrem.
Prediksi Puncak Badai Matahari
Badai matahari ekstrem yang terjadi dalam seabad terakhir berlangsung pada tahun 1859 dan 1921. Badai matahari yang terjadi tahun 1859 juga disebut sebagai 'Carrington Event' yang menyebabkan kabel telegram terbakar, hingga aurora yang biasanya hanya ada di kutub terlihat di Kolombia.
Baca Juga: Viral di TikTok, Lirik dan Terjemahan Lagu 'Wait a Minutes!' Willow Smith
Bahkan, badai matahari yang terbilang kecil juga memiliki dampak yang cukup signifikan. Seperti badai matahari pada Maret 1989 yang membuat Provinsi Quebec di Kanada kehilangan tenaga listrik selama sembilan jam.
LAPAN memprediksi siklus matahari akan mencapai puncak pada tahun 2022. Puncak siklus tersebut memungkinkan aktivitas Matahari semakin meningkat dan memicu terjadinya badai matahari.
Pada keadaan itu, besar kemungkinan akan terjadi peningkatan frekuensi kemunculan flare dan lontaran massa korona, serta peningkatan kecepatan angin surya di matahari akibat banyaknya aktivitas transien di matahari.***