Niat, Tata Cara, dan Bacaan Ziarah Kubur Lengkap Beserta Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia

- 12 Mei 2022, 12:30 WIB
Ilustrasi - ibadah penganut agama Islam yaitu ziarah kubur dilakukan dengan niat, tata cara, dan bacaan tertentu.
Ilustrasi - ibadah penganut agama Islam yaitu ziarah kubur dilakukan dengan niat, tata cara, dan bacaan tertentu. /FREEPIK/wirestock/wirestock

KABAR WONOSOBO― Menjadi salah satu ibadah yang dianjurkan kepada umat Islam terutama untuk mengingat Allah SWT dan kematian, ziarah kubur miliki tata cara tertentu.

Tak hanya tata cara, bacaan termasuk doa dan niat ziarah kubur juga wajib diperhatikan oleh umat Islam.

Kegiatan ibadah ziarah kubur sendiri merupakan pengingat bagi setiap muslim untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Berikut tata cara dan bacaan doa ziarah kubur lengkap beserta terjemah dalam bahasa Indonesia, seperti dilansir Kabar Wonosobo dari laman resmi Pondok Pesantren Tebu Ireng:

Baca Juga: Keutamaan Bagi Para Umat Muslim yang Menjalankan Ibadah Makan Sahur di Bulan Ramadhan

Berwudhu

Ibadah ziarah kubur bukan hal wajib dalam rangkaian kegiatan beragama pemeluk agama Islam.

Namun melaksanakan ziarah merupakan sunnah yang baik.

Oleh karena itu, sebaiknya sebelum mendatangi makam ada baiknya melakukan wudhu dahulu agar terhindar dari najis dan dalam keadaan suci.

 

Mengucapkan salam kepada ahli kubur

Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa mengucap salam sebelum memasuki area pemakaman.

Assalamu’alaikum ahlad-diyaar minal mu’miniina wal muslimiin. yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal musta’khiriin. wa inna insyaa alloohu bikum la-laahiquun. wa as alullooha lanaa walakumul ‘aafiyah.

“Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian.”

 

Membaca ayat Al Quran

Peziarah dapat mengirimkan doa untuk kerabat atau sanak saudara yang sudah terlebih dahulu menghadap Allah SWT.

Sebagaimana hadis riwayat Abi Daud, “Bacalah surat Yasin pada orang-orang yang mati di antara kamu.”

Dilansir Kabar Wonosobo dari laman resmi Pondok Pesantren Hidayatullah Sungaicuka, selain surah Yasin terdapat surat lain yang disunahkan untuk dibaca.

Surat Al Quran tersebut di antara lain: Al-Mulk, At-Takatsur, Al-Ikhlash, Al-Falaq, An-Nas, Al-Fatihah, Al-Baqarah ayat 1 s.d 5:

المّ * ذاَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ * الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُوْنَ * وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِاْلآخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ * أُولئِكَ عَلَى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ وَأُولئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ *

 

Dan akhir surah Al-Baqarah :

للهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِى اْلأَرْضِ وَإِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْ أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاءُ وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ * آمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُوْنَ كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهِ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ * لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ

 Baca Juga: 5 Tips Tetap Istiqomah di Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan, Jangan Biarkan Kualitas Ibadah Menurun

Membaca doa keselamatan atau doa jenazah

Berikut merupakan lafal doa keselamatan jenazah yang bisa dibaca ketika ziarah kubur, sebagaimana dilansir Kabar Wonosobo dari website Ponpes Lirboyo, Kediri.

 

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ

 

الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

 

"Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran."

"Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya." (HR. Muslim).

Setelah membaca doa keselamatan, peziarah kemudian membaca doa tahlil.

Melakukan ibadah ziarah kubur juga perlu memerhatikan beberapa hal, selain niat, tata cara, dan bacaan doa seperti yang tertera di atas.

Berikut adalah beberapa hal yang wajib diperhatikan selama umat Islam melakukan ziarah kubur seperti dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman resmi Pondok Pesantren Lirboyo:

Baca Juga: Ibadah yang Dilakukan Rasulullah SAW pada Sepuluh Hari Terakhir di Bulan Ramadhan

Adab

Berziarah tidak hanya perihal mengirimkan doa.

Namun, harus diikuti dengan adab yang baik.

Beberapa larangan yang harus diperhatikan antara lain: tidak melangkahi kubur, mencaci maki orang yang sudah meninggal, menyentuh atau mencium kuburan karena hukumnya makruh (kecuali makan orang saleh).

 

Hindari perbuatan syirik

Pemakaman sejatinya hanya berguna sebagai media untuk mengingat akhirat, dan mengirimkan doa kepada orang tua maupun keluarga yang telah wafat terlebih dahulu.

Maka dari itu, haram hukumnya bagi seorang muslim mengkeramatkan kuburan, menganggap tempat makam sebagai lokasi yang suci, memberi sesajen, maupun meminta sesuatu kepada almarhum/almarhumah.

Sebagaimana hadits riwayat Malik dari al-muwattha’ dari ‘atha’ bin Yasar rahimahullah, berbunyi:

Ya Allâh, janganlah Engkau jadikan kuburanku berhala yang disembah. Allâh sangat murka kepada kaum yang menjadikan kuburan para nabi mereka masjid.”***

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: Lirboyo.net tebuireng.online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah