Network
KABAR WONOSOBO — Demi dapat tampil cantik, sebagian perempuan rela halalkan segala upaya termasuk membahayakan keselamatan hingga nyawa seseorang.
Istilah 'susuk' digunakan untuk merujuk praktik yang memasukkan benda asing ke dalam tubuh, dengan tujuan mempercantik penampilan secara magis.
Meski bersifat spiritual, susuk bisa dideteksi melalui bidang radiologi, dengan cara melakukan radiografi rutin.
Baca Juga: MISTIS! Berikut Ciri Pemakai Susuk yang Melakukan Perjanjian dengan Setan
Susuk berakar dari budaya Melayu dan populer di kalangan wanita di Asia Tenggara.
Jarum susuk biasanya terbuat dari emas atau logam berharga, kemudian ditanamkan oleh dukun atau orang pintar yang di beberapa wilayah disebut sebagai 'bomoh'.
Satu hal yang mengerikan, praktik susuk tertentu sampai menumbalkan nyawa manusia.
Susuk Khodam
Susuk Khodam diberikan oleh makhluk halus yang bisa dengan sengaja dipelihara.
Buku Misteri Khodam oleh Nur Prabawa Wijaya menerangkan bahwa dalam tradisi Jawa, Khodam dianggap sebagai 'perewangan', sebutan bagi makhluk halus yang mengemban tugas tertentu untuk membantu manusia menyelesaikan urusan, termasuk urusan penampilan dan susuk.
Sebagai imbalan, Khodam tidak cukup hanya diberi sesajen atau daging hewan, melainkan harus diberi tumbal manusia.
Penumbalan tersebut umumnya dilakukan melalui ilmu santet, sehingga korban hanya dilaporkan mengalami kematian secara misterius, tanpa melibatkan keterlibatan pelaku sama sekali.
Baca Juga: Review 'Aroma Karsa' Dee Lestari: Petualangan Jati Wesi dan Tanaya Suma Ungkap Misteri Gunung Lawu
Ciri-ciri Pemelihara Khodam
Ada beberapa ciri atau tanda seseorang yang memelihara Khodam.
Ciri-ciri tersebut diterbitkan dalam buku Ilmu Mistik Kejawen: Menguak Rahasia Hidup Orang Jawa oleh Petir Abimanyu.
Ciri-ciri yang disebutkan di antaranya; memiliki pola pikir visioner, kepekaan batin tinggi, mampu menerawang masa lalu dan memiliki tanda khusus pada bagian tertentu di tubuhnya.
Melihat ciri-ciri pemelihara Khodam yang sangat umum menandakan orang-orang yang berpikiran sesat sebetulnya bisa berada di sekeliling kita, dalam ruang interaksi sehari-hari.***
