Mengenal Naegleria Fowleri atau Amuba Pemakan Otak, Berikut Penyebab dan Gejalanya

- 29 Desember 2022, 19:16 WIB
Ilustrasi amuba
Ilustrasi amuba /Monstera/Pexels

Amoeba Naegleria fowleri ini menginfeksi otak manusia dengan cara masuk melalui lubang hidung, lalu setelahnya akan bergerak menuju otak manusia.

Saat sudah masuk di otak, amoeba ini akan menyebabkan infeksi berbahaya yang disebut meningoensefalitis amubik primer. 

 Baca Juga: 'Florona' Infeksi Ganda COVID-19 dan Influenza Ditemukan di Israel

Amoeba Naegleria fowleri dapat masuk ke hidung manusia, saat manusia berenang, menyelam, mencelupkan kepala ke air tawar, bahkan ada kasus yang hanya karena membersihkan hidung dengan air tawar yang terkontaminasi. 

Amoeba ini tinggal atau berada di perairan yang hangat, terlebih dengan perubahan iklim peningkatan suhu global yang terjadi pada bumi saat ini, menyebabkan amoeba pemakan otak semakin tumbuh subur.

Berbagai faktor yang menyebabkan naiknya suhu permukaan air, seperti kandungan karbon dioksida yang meningkat di atmosfer dan gelombang panas, telah menciptakan lingkungan yang ideal bagi kehidupan amoeba.

 Baca Juga: Kronologi Temuan Kasus Pertama Infeksi Omicron di Indonesia Pada Petugas Kebersihan

Dijelaskan bahwa ameba ini memiliki lingkungan perairan ideal saat suhu tinggi hingga 46ºC, bahkan bisa bertahan hidup di suhu yang lebih tinggi lagi. 

Terkait gejala yang dialami setelah terkena infeksi, CDC menyatakan bahwa tanda-tandanya akan muncul dari satu hingga 12 hari setelah terkena infeksi.

Pada saat awal, gejalanya seperti sakit kepala, mual, dan demam. Pada tahap yang lebih lanjut, seseorang yang terkena infeksi akan mengalami sakit leher, kejang, halusinasi, bahkan bisa sampai koma. 

Halaman:

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Indian Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x