Kental Manis Jadi Salah Satu Penyebab Stunting, Ini Kata Dokter Anak

- 21 Februari 2023, 19:43 WIB
Kental manis bisa picu stunting pada anak
Kental manis bisa picu stunting pada anak /Pixabay/TheUjulala/

KABAR WONOSOBO – Dokter Anak Rumah Sakit Permata Depok, Agnes Tri Harjaningrum mengatakan pemberian kental manis kepada anak menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting di Indonesia.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022, kasus stunting di Indonesia mencapai angka 21,6 persen. Hingga saat ini, stunting masih ditemukan di DKI Jakarta.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menganjurkan kental manis baru dapat dikenalkan pada anak saat usia mereka di atas lima tahun.

Baca Juga: Daftar Pemain Indonesia di Swiss Open 2023, Ada Juara Indonesia Masters

Namun hanya sebagai topping saja, bukan untuk pengganti ASI eksklusif ataupun kebutuhan protein anak.

“Kalau kita bicara mengenai stunting, itu dua tahun pertama sangat penting. Jadi di usia balita ini kita harus memberikan makanan yang benar agar anak tidak stunting,” ujar Agnes seperti dilansir Kabar Wonosobo dari ANTARA.

Rasa manis pada kental manis membuat anak ketagihan dan tidak berselera untuk memakan makanan lain.

Baca Juga: Terlalu Sering Tidur, 5 Zodiak Ini Dikenal Sangat Pemalas

“Hubungan dengan stunting itu, mereka (kental manis) proteinnya rendah, gulanya tinggi itu kental manis. Itu membuat anak kenyang akhirnya dia tidak mau makan sayur dan lain-lain. Hanya makan gula saja. Jadi kalorinya tinggi," lanjut Agnes

Menurut Agnes, secara perlahan anak akan mengalami defisiensi mikronutrien atau kekurangan gizi mikro, salah satunya adalah zink atau protein hewani yang bisa didapat dari telur atau ikan.

Jika berat badan anak terus menurun, maka anak akan terindikasi terkena stunting akibat kekurangan gizi kronis.

Baca Juga: Kondisi Kota Antakya Usai Gempa Susulan Perbatasan Turki dan Suriah pada Senin Malam

Kurangnya pengetahuan tentang pola makan yang baik juga bisa menyebabkan keluarga terkena stunting.

Agnes menyarankan para ibu meningkatkan pengetahuan dan mematuhi anjuran yang telah ditetapkan para pakar.

Dokter anak ini juga menyarankan agar ibu memberikan ASI eksklusif dan mengolah makanan lokal sebagai MPASI agar gizi anak terpenuhi.***

Editor: Arum Novitasari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x