Kenali 6 Jenis Sakit Kepala Berdasarkan Letak dan Cara Penanganan yang Tepat

- 7 September 2023, 20:17 WIB
Ilustrasi sakit kepala./Kenali 6 Jenis Sakit Kepala Berdasarkan Letak dan Cara Penanganan yang Tepat.
Ilustrasi sakit kepala./Kenali 6 Jenis Sakit Kepala Berdasarkan Letak dan Cara Penanganan yang Tepat. /Instagram/@doculama/

KABAR WONOSOBO - Munculnya sakit kepala dapat mengganggu aktivitas dan menimbulkan ketidaknyamanan pada penderitanya. Jenis sakit kepala sendiri bisa beragam tergantung gejala dan letak sakit, bisa jadi migrain atau tegang otot.

Berdasarkan International Headache Society, terdapat lebih dari 150 kategori sakit kepala, namun cara sederhana dalam mengidentifikasi jenis sakit kepala bisa diketahui dari lokasi sakitnya.

Setelah mengidentifikasi lokasi sakit kepala, penderita bisa lebih mudah menentukan jenis perawatan untuk meredakannya.

Baca Juga: Cara Ampuh Mengatasi Batuk dengan Mudah, Bisa Dilakukan Sendiri di Rumah

1. Sakit Kepala Tegang

Sakit kepala tegang atau disebut juga dengan sebutan stress headache adalah jenis sakit kepala paling umum yang ditandai dengan rasa sakit di kedua sisi kepala atau sekeliling kepala.

Penyebab utamanya adalah stres, kecemasan, kelelahan, kurang tidur, hingga rasa marah.

Durasi dari sakit kepala tegang bisa berlangsung selama 30 menit hingga beberapa hari. Cara meredakan sakit kepala jenis ini bisa dilakukan dengan konsumsi obat jenis asetaminofen atau ibuprofen.

Baca Juga: Makna Jumlah Angka Perhitungan Weton Jodoh Menurut Primbon Jawa

2. Migrain

Migrain bisa disebabkan oleh perubahan aktivitas kimia dan pembuluh darah otak. Pemicu migrain bisa terjadi akibat perubahan cuaca, hormon, dan konsumsi makanan tertentu.

Berdasarkan data, migrain lebih sering menyerang perempuan dibanding laki-laki. Rasa nyeri migrain ditandai dengan rasa sakit di salah satu sisi kepala baik kiri maupun kanan, oleh karena itu migrain juga sering disebut dengan istilah sakit kepala sebelah.

Nyeri akibat migrain bisa diredakan dengan pelatihan relaksasi, konsumsi ibuprofen, paracetamol, atau aspirin.

Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi Penuaan Dini pada Kulit Akibat Polusi Udara

3. Sakit Kepala Cluster

Sakit kepala cluster diyakini disebabkan oleh reaksi kimia otak yang menyebabkan rasa sakit dengan sensasi rasa terbakar hebat, rasa menusuk, dan berdenyut di bagian belakang mata.

Tidak hanya rasa nyeri pada kepala, sakit kepala ini juga menyebabkan mata berkaca-kaca hingga hidung berair.

Frekuensi terjadinya sakit kepala cluster bisa terjadi satu hingga tiga kali sehari dan dapat berlangsung selama dua minggu hingga tiga bulan.

Penanganan jenis sakit kepala ini bisa dilakukan dengan terapi oksigen dan obat yang diresepkan dokter.

Baca Juga: Patung KAWS: Holiday Sepanjang 45 Meter Dipamerkan di Candi Prambanan

4. Sakit Kepala Hormonal

Sakit kepala ini terjadi pada wanita menjelang maupun saat menstruasi. Pencetus utamanya adalah perubahan hormon estrogen.

Seperti migrain, sakit kepala hormonal juga seringkali terjadi pada salah satu sisi kepala dan dapat ditangani dengan konsumsi Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID) sejak dua hingga tiga hari menjelang menstruasi.

5. Sakit Kepala Sinus

Sakit kepala sinus bisa terjadi pada penderita infeksi sinus, pilek, dan alergi akibat adanya penumpukan lendir. Sakit kepala sinus ditandai dengan rasa nyeri di seluruh bagian wajah.

Penanganannya harus disesuaikan dengan penyebab. Penderita harus mengonsumsi antibiotik jika sakit kepala disebabkan oleh infeksi bakteri dan antijamur jika disebabkan oleh jamur.

Sakit kepala akibat alergi bisa diredakan dengan konsumsi obat antihistamin, sedangkan sakit kepala yang muncul akibat flu bisa diredakan dengan dekongestan.

Baca Juga: Galaksi Spiral Tertangkap Kamera Telan Galaksi Lain

6. Sakit Kepala Akibat Dehidrasi

Dehidrasi atau kekurangan cairan bisa menyebabkan gejala sakit kepala yang lokasi nyerinya bisa terjadi di seluruh kepala maupun di satu titik saja.

Gejala lain seperti kebingungan, mulut kering, dan kram otot juga bisa dirasakan pada yang mengalami dehidrasi.

Sakit kepala akibat dehidrasi bisa diatasi dengan minum air putih atau cairan elektrolit sedikit demi sedikit, istirahat, dan memberikan kompres dingin di kepala.***

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Cleveland Clinic


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah