Vital Bagi Kesehatan Ibu dan Anak, Profesi Bidan Justru Kerap Mendapat Stigma Negatif, Mengapa Demikian?

- 21 September 2023, 17:15 WIB
Ilustrasi bidan.
Ilustrasi bidan. /Pixabay/mohamed_hassan/

Selain itu baginya, bidan mempunyai peran dalam membantu masyarakat mengenali masalah gizi dan kesehatan di wilayahnya, serta menentukan prioritas intervensi gizi dan kesehatan, mendampingi masyarakat untuk mengenali potensi pendukung gizi dan kesehatan di wilayahnya, sehingga tercipta inovasi daerah yang memanfaatkan kearifan lokal.

“Selain memberikan pelayanan kebidanan, para bidan juga berperan dalam mengelola pelayanan, menjadi penyuluh dan konselor, pendidik, pembimbing dan fasilitator klinik, penggerak serta ikut serta dalam usaha pemberdayaan masyarakat," ujarnya.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh bidan adalah menyampaikan edukasi dengan cara yang mudah dipahami dan dapat diterima oleh masyarakat. Menurut Eva, di wilayah Bandung Raya sendiri hingga saat ini masyarakatnya masih masih kurang menyadari dampak buruk dari konsumsi gula berlebihan terhadap kesehatan.

Baca Juga: Pemkab Wonosobo Upayakan Perkuat Lingkungan yang Aman dan Ramah bagi Anak, Dimulai dari 5 Desa

“Gula tambahan dalam makanan dan minuman, seperti kental manis yang diseduh, minuman boba, donut gula, dan masih banyak lainnya sering kali tidak terlihat oleh mata telanjang, dan inilah yang membuatnya semakin sulit untuk disadari oleh individu,” jelas Eva.

Salah satu masalah utama dalam edukasi terkait konsumsi kental manis berlebihan adalah kurangnya pemahaman tentang label nutrisi pada produk makanan dan minuman. Masyarakat sering kali kesulitan dalam membaca dan memahami label ini, yang dapat mengaburkan fakta bahwa banyak produk yang mereka konsumsi mengandung gula tambahan yang tidak sehat.

Yuli Supriati, Ketua Bidang Advokasi Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia memaparkan bahwa upaya untuk mengatasi masalah konsumsi kental manis yang berlebih ini memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan pemerintah, produsen, dan masyarakat umum. “Pemerintah harus mengadopsi regulasi yang lebih ketat terkait dengan pelabelan nutrisi dan iklan mengenai kental manis yang tidak seharusnya dikonsumsi sebagai pengganti susu bagi anak. Produsen juga perlu berperan aktif dalam mengurangi gula tambahan dalam produk mereka dan mengedukasi konsumen tentang pentingnya mengurangi konsumsi gula,” tegasnya.

Baca Juga: Tips Parenting: 12 Hal yang Membuat Anak Tidak Dekat dengan Orang Tuanya Setelah Dewasa

Halaman:

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: IDI Jawa Barat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah