Ulasan Corat Coret di Toilet: Kumpulan Cerita Pendek dari Eka Kurniawan

- 25 September 2023, 13:19 WIB
Ulasan dan kutipan kumpulan cerita pendek Corat Coret di Toilet karya Eka Kurniawan.
Ulasan dan kutipan kumpulan cerita pendek Corat Coret di Toilet karya Eka Kurniawan. /Instagram/@gnolbo/

Edi Idiot digambarkan sebagai mahasiswa “abadi” di kampus tersebut. Ada satu tokoh, namanya Widy, yang sudah menjadi dosen di kampus tersebut. Namun, ‘seabadi’ apapun dirinya di kampus, Edi Idiot masih ingin mendapatkan gelar sarjana demi berani pulang ke kampung halaman dan dihormati di sana. Ironi yang masih sering terjadi bahkan hingga sekarang. Bahwa orang berpangkat lebih dihormati daripada orang jujur. Edi Idiot adalah orang jujur, bisa dilihat dari bagaimana ia selalu mencatat utang-utangnya di Kantin yang Jorok.

Baca Juga: Film Seperti Dendam dari Novel Karya Eka Kurniawan Siap Tayang di Netflix April Mendatang

Beberapa kutipan dari Corat Coret di Toilet 

“Lebih baik kita perang karena alasan yang lebih logis,” katanya. “Yakni karena pemerintah tak menangkapku, si pencuri buku perpustakaan.” dari cerita pendek Peter Pan.

“Kami mengangkat penguasa yang baru, tapi ia tak pernah dapat menyentuh kejahatan sang diktaktor, dan lebih menyedihkan, juga tak mampu mengembalikan Peter Pan kepada kami,” dari cerita pendek Peter Pan.

“Penjahat besar yang keji, bengis, kotor dan bau neraka memang susah dikalahkan dan susah mati,” dari cerita pendek Peter Pan.

“Aku tak percaya bapak-bapak anggota dewan, aku lebih percaya kepada dinding toilet,” dari cerita pendek Corat Coret di Toilet.

“Semua orang tahu jatuh cinta seringkali membuat orang menderita. Cinta membuat orang begitu tolol, dungu dan bodoh. Tapi kadang cinta membuat seseorang juga menjadi pemberani,” dari cerita pendek Si Cantik yang Tak Boleh Keluar Malam.

“Dialah Edi Idiot. Menyelesaikan sekolah dasar selama sembilan tahun, sekolah menengah pertama empat tahun, dan sekolah menengah atas selama lima tahun; hanya Tuhan yang tahu bagaimana orang yang menurut sistem pendidikan nasional dibilang goblok ini bisa masuk universitas. Itulah mengapa ia mendapat gelar idiot, semakin terlihat idiot ketika ia kuliah di filsafat dan tak tahu tanggal berapa Aristoteles lahir! Namun di atas semuanya, ia sahabat yang menyenangkan: tak pernah malu pinjam uang, matanya melotot jika bicara dengan seorang gadis yang kebetulan kancing kemejanya sedikit terbuka, dan tidur di ruang kuliah (ia baik karena tidak mengganggu sang dosen menjual omongan yang selalu diulang di setiap semester, bukan?)” dari cerita pendek berjudul Kandang Babi.

Halaman:

Editor: Khaerul Amanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah