Menurut penuturan orang tua tersebut, anaknya bahkan mulai terobsesi untuk pergi ke Korea Selatan dan menikahi salah satu member BTS.
“Dalam 10 hari terakhir, kami menerima delapan kasus dan ini adalah tanda yang tidak boleh diabaikan. Orang tua perlu mengawasi anak-anaknya. Sebagian besar pasien berada dalam kelompok usia 13 hingga 22 tahun,” ucap dr. Kalrav Mistry, Kepala Departemen Psikiatri Rumah Sakit Shalby.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Arson' J-Hope BTS yang Rilis Hari Ini, Lengkap dengan Romanji
Kalrav Mistry juga menuturkan bahwa kasus obsesi terhadap BTS telah meningkat dalam tiga hingga empat bulan terakhir.
Dalam kasus lain, seorang remaja di Vastrapur mengalami gangguan cemas dan melakukan percobaan bunuh diri dengan mengkonsumsi pil ketika orang tuanya membawanya ke psikiater untuk menghilangkan obsesinya terhadap BTS.
Selain itu, seorang gadis dari Dhrangadhra, India mencuri uang dari orang tuanya agar bisa berlatih tarian BTS dengan seorang koreografer kelas atas.
Baca Juga: Empat Tahun Taehyung atau V BTS Bimbang Album Solo, Kenapa?
Ketika orang tua mencoba untuk menasihatinya, ia mengamuk dan menghancurkan laptop sehingga orang tua memutuskan untuk membawanya ke layanan psikiatri.
Menanggapi maraknya kasus obsesi terhadap BTS, Mistry mengatakan bahwa sebagian besar kasus terjadi pada anak dengan orang tua yang sibuk bekerja.
Mistry menegaskan bahwa peran orang tua dalam mengawasi dan memberi perhatian pada anak sangat diperlukan untuk menghindari perilaku obsesi berlebihan pada anak. ***