KABAR WONOSOBO - Sebuah robot Mars milik NASA sudah mendekati akhir hidupnya, namun sebelum kehabisan daya ia menyampaikan pesan-pesan terakhirnya yang begitu emosional.
Robot yang diberi nama NASA InSight Lander ini diluncurkan pada Mei 2018, dan mendarat di Mars 6 bulan kemudian.
Robot tersebut dikirim untuk mempelajari permukaan Mars dan hal-hal lain terkait struktur dalam planet Mars. Selain itu, dia juga bertugas memonitor gerakan tektonik, seismik dan meteorit di sekitarnya.
Baca Juga: Konsep Karen’s Diner Dikritik, Tak Sesuai Kultur Orang Indonesia
Setelah lebih dari 4 tahun bertugas, NASA InSight Lander akhirnya mengirimkan pesan-pesan terakhirnya.
“My power’s really low, so this may be the last image I can send (Dayaku sangat lemah, jadi mungkin ini adalah gambar terakhir yang bisa ku kirimkan),” ujar sang robot melalui cuitannya di media sosial.
“Don’t worry about me though; my time here has been both productive and serene (Jangan khawatirkan aku, waktuku di sini sudah produktif dan tentram),” imbuhnya.
Baca Juga: Bukan Main, Chaewon Bisukan Notifikasi Grup LE SSERAFIM, Kazuha Malah Tak Baca Pesan
Dia mengucapkan selamat tinggal dan mengatakan bahwa dia akan memutus komunikasi dalam waktu dekat.
“If I can keep talking to my mission team, I will – but I’ll be signing off here soon. Thanks for staying with me (Jika aku masih bisa berkomunikasi dengan tim misiku, aku akan melakukannya – namun dalam waktu dekat ini aku akan terputus dari komunikasi. Terimakasih telah bersamaku),” kata sang robot mengakhiri komunikasinya.
Selama 4 tahun eksplorasinya The Lander mendeteksi empat gempa besar yang diyakini para ilmuan merupakan tumbukan meteorit.
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu 'Tabun (Probably)' YAOSABI Populer di TikTok
Robot tersebut juga mempelajari badai debu yang terjadi di Mars dan arus listrik yang mengalir di dalam inti planet.
Secara keseluruhan, robot ini telah berhasil merekam lebih dari 1300 kejadian seismik.
“Mempelajari struktur dalam planet Mars akan menjawab pertanyaan-pertanyaan penting yang ada lebih dari 4 miliar tahun lalu tentang formasi awal planet berbatu di tata surya kita,” ujar NASA menjelaskan, seperti dikutip dari laman resmi.***