Penjelasan Docuseries 'In The Name Of God: A Holy Betrayal', Siapakah Jeong Myeong Seok?

6 Maret 2023, 21:17 WIB
Jeong Myeong Seok JMS atau Jung Myeong Seok JMS dalam film dokumenter Netflix In the name of god a holy betrayal.* /Portal Purwokerto/Tangkapan layar Netflix

KABAR WONOSOBO - Pada 3 Maret 2023, Netflix menayangkan sebuah serial dokumenter berjudul “In The Name Of God: A Holy Betrayal”. 

Menampilkan kasus sekte di Korea Selatan yang cukup grafis, In The Name Of God: A Holy Betrayal sukses membuat penonton bergidik. 

In The Name Of God: A Holy Betrayal mengangkat nama Jeong Myeong Seok, seorang predator seksual yang berkedok sebagai mesias. 

Baca Juga: Urutan Baca Novel Lockwood and Co dari Jonathan Stroud yang Diadaptasi Jadi Series Netflix

Pria yang mengaku Tuhan tersebut menjadi sosok kontroversial dan mimpi buruk bagi sejumlah perempuan yang menjadi korbannya. 

Gereja JMS

Docu Series Netflix ini menyebut nama Jesus Morning Star (JMS), sebuah gereja yang populer di kalangan mahasiswa Korea di era 1980-an. 

Gereja tersebut dipimpin oleh pendeta karismatik bernama Jeong Myeong Seok yang berhasil menarik jemaat dari kalangan akademisi universitas terkenal di Korea Selatan. 

Baca Juga: Segera Jadi Series Adaptasi Netflix, Simak Sinopsis Lengkap Novel 'Gadis Kretek' Ratih Kumala

Jeong Myeong Seok menawarkan ajaran agama yang relatif liberal sehingga berhasil menarik perhatian mahasiswa kala itu. 

Siapakah Jeong Myeong Seok? 

Jeong Myeong Seok adalah pria kelahiran Geumsan-gun, 16 Maret 1945. Hidup dalam kemiskinan sejak usia muda, ia mulai mencari tujuan hidup melalui Alkitab. 

Pada 1978, Jeong Myeong Seok pindah ke Seoul dimana ia mulai melancarkan misinya menyebarkan injil di jalanan kota Seoul. 

Baca Juga: Easter Egg Game Uncharted yang Muncul di Series The Last of Us Episode 2

Pada bulan Maret 1982, Jung Myung Seok mendirikan JMS yang dalam beberapa tahun dengan cepat mendapat jemaat dari beberapa ratus menjadi beberapa ribu, kemudian menjadi puluhan ribu. 

Setelah mendapat banyak pengikut, ia dan murid-muridnya mengembangkan kampung halaman Jung Myung Seok menjadi retret pada tahun 1989 yang menarik puluhan ribu pengunjung setiap tahunnya. 

Sosok Predator Seksual

JMS berhasil menjaring para jemaat dari kalangan muda dan terpelajar karena gereja tersebut tidak seketat dan konservatif dalam hal pakaian dan perilaku seperti gereja-gereja lain.

Baca Juga: Selain Wednesday, Ini 7 Series Netflix yang Paling Banyak Ditonton di Tahun 2022

Namun kemudian ajaran Jung Myung Seok berubah menjadi berbahaya ketika ia mulai mengaku sebagai kristus.

Ia juga menafsirkan Alkitab sebagai kisah simbolis tentang peristiwa dan prinsip yang lebih ilmiah.

Mengklaim dirinya sebagai Tuhan, ia dituduh telah memerkosa 100 pengikut perempuannya. 

Baca Juga: Sinopsis The Divergent Series: Insurgent, Tayang Hari ini di Bioskop Trans TV

Disebutkan juga dalam dokumenter bahwa Jung Myeong Seok mengklaim kepada beberapa pengikut dekatnya bahwa misinya adalah melakukan hubungan seksual dengan 10.000 wanita.

Setelah memimpin gereja selama puluhan tahun, para pengikut JMS terguncang ketika pemimpin mereka dijatuhi hukuman penjara 10 tahun di tahun 2008 dengan tuduhan penipuan dan pelecehan seksual terhadap 3 pengikut perempuannya. 

Sekembalinya dari penjara, hingga kini Jung Myeong Seok masih menjadi pengkhotbah dengan ribuan pengikut. 

Baca Juga: Siap Rilis 10 Januari 2023, Realme 10 Series 5G Hadir dengan Layar OLED Melengkung

Tuduhan pelecehan seksual yang dilakukannya pun hingga kini belum berakhir. ***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Netflix dm talkies

Tags

Terkini

Terpopuler