Ngeri! Sutradara ‘In The Name Of God: A Holy Betrayal’ Terima Teror dan Ancaman dari JMS Saat Proses Syuting

7 Maret 2023, 21:45 WIB
Sutradara Serial Netflix In the Name of God: A Holy Mendapat Teror Selama 2 Tahun /Netflix

KABAR WONOSOBO - Mengangkat isu sensitif dan menimbulkan trauma bagi korbannya, tak ayal bahwa perilisan docuseries ‘In The Name Of God: A Holy Betrayal’ mendapat kecaman dari anggota sekte. 

In the Name of God: A Holy Betrayal membahas 4 tokoh kontroversial Korea Selatan yang memimpin sekte keagamaan, yakni Jeong Myeong Seok, Park Soon Ja, Kim Ki Soon, dan Lee Jae Rok. 

Keempat kisah tersebut ditampilkan dalam In the Name of God: A Holy Betrayal melibatkan aksi pelecehan seksual, penipuan, doktrinasi, hingga pembunuhan yang dilakukan oleh anggota maupun pemimpinnya. 

Baca Juga: Link Nonton Docuseries In The Name Of God: A Holy Betrayal dan 4 Kasus Seram yang Dibahas

Mendapat Ancaman dari JMS

Selain mengungkap bahwa dokuseris garapannya hanya menampilkan 10 persen dari kejahatan Jesus Morning Star (JMS), sutradara Cho Sung Hyun mengaku mendapat kendala selama pembuatan dokumenter. 

Selama proses produksi, terjadi kebocoran informasi yang menyebabkan tim produksi mengalami teror dari anggota JMS. 

Anggota sekte yang dipimpin oleh Jeong Myeong Seok tersebut menguntit, mengancam, bahkan meretas tim dan korban yang terlibat dalam pembuatan dokumenter tersebut. 

Baca Juga: Sutradara In The Name Of God: A Holy Betrayal Ungkap Fakta Mengejutkan, Kenyataannya 10 Kali Lipat Lebih Parah

“Saya memiliki tongkat pertahanan diri tiga tingkat dan senjata bius di mobil saya. Ini tidak pernah terjadi dalam 15 tahun saya sebagai produser,” ungkap Cho Sung Hyun dikutip Kabar Wonosobo dari laman Koreaboo. 

Para pengikut fanatik JMS mengganggu para pemeran dan kru secara fisik sebagai wujud membela pengkhianatan terhadap Jeong Myeong Seok yang mereka anggap kudus. 

Maple, korban pelecehan oleh Jeong Myeong Seok yang berasal dari Hong Kong berbicara mengenai ancaman yang ia terima dari anggota JMS. 

Baca Juga: Penjelasan Docuseries In The Name Of God: A Holy Betrayal, Siapakah Maple Yip?

Ia diikuti dari Bandara Incheon ke hotelnya setelah mendarat di Korea. Bahkan selama menetap di hotel, sebuah mobil mengawasi dari luar hotel. 

Cho Sung Hyun mengungkap bahwa meskipun ia mengganti tiket pesawat Maple sebanyak tiga kali, anggota JMS tetap mengetahui dan mencegat mereka di bandara. 

Bahkan ada saat dimana Cho Sung Hyun curiga ada pengikut JMS yang menyusup di antara tim produksinya sehingga banyak informasi internal yang dibocorkan ke anggota sekte. 

Baca Juga: 4 Fakta Mengerikan dari Docuseries In the Name of God: A Holy Betrayal, Pelaku Masih Punya Banyak Pengikut

“Ada banyak situasi di mana saya bertanya-tanya bagaimana informasi ini diserahkan ke pihak lain,” katanya.

“Suatu kali, saat mempersiapkan wawancara video dengan seorang korban dari Australia, kami mendapat teks yang berbunyi, 'Jangan terima untuk melakukan wawancara' lima menit sebelum dimulai, seolah-olah mereka tahu,” tutur Cho Sung Hyun. 

Meski diwarnai ancaman dan teror dari anggota JMS, namun proses pembuatan docuseries tersebut bisa berjalan dengan lancar. 

Baca Juga: Pasca In the Name of God: A Holy Betrayal Dirilis Netflix, Bagaimana Nasib Jeong Myeong Seok Sekarang?

Hal ini tentu tak terlepas dari peran Pendeta Kim Gyeong Cheon, mantan wakil presiden JMS, yang tanpa ragu membagikan segala pengetahuannya mengenai JMS. ***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Koreaboo

Tags

Terkini

Terpopuler