‘Minari’ sendiri mengisahkan tentang keluarga petani imigran asal Korea Selatan tahun 1980-an yang tinggal di Pedesaan Arkansas.
Saat itu diperkirakan ada sekitar 350.000 orang Korea Selatan yang berimigrasi ke Amerika Serikat pada 1980-an setelah adanya kebijakan liberalisasi perjalanan dan studi ke luar negeri.
Baca Juga: Perankan Drummer Tunarungu di Sound of Metal, Riz Ahmed Jadi Muslim Pertama yang Msuk Nominasi Oscar
Kementerian luar negeri Korea Selatan menyebutkan, imigran Korea Selatan mencapai puncaknya pada tahun 1986 dengan 30.500 orang berpindah ke Amerika Serikat, tetapi kemudian melambat menjadi 8.000 per tahun pada tahun 2000-an, dan terakhir sekitar 4.000 setelah AS memperketat kontrol perbatasan karena serangan 11 September 2001.
"Memang benar orang kurang tertarik dengan 'Minari' karena topiknya, karena sekarang ini kebanyakan hanya orang kaya yang berimigrasi ke Amerika," kata Jeong, seorang guru berusia 35 tahun.
Data kementerian luar negeri Korea Selatan menunjukkan, sebagian besar imigran baru Korea Selatan pergi ke Amerika Serikat hanya untuk pekerjaan atau perjalanan bisnis bernilai hampir satu juta dolar.
Ketegangan rasial pasca penembakan Atlanta baru-baru dan tingginya jumlah kasus virus korona dan kematian di Amerika Serikat memperburuk citra negara tersebut sebagai tujuan imigrasi.
Park Soo-hui yang memiliki kerabat di Amerika Serikat mengatakan film itu mengingatkan pada kesulitan yang dialami kerabatnya setelah pindah ke Amerika Serikat pada awal 1990-an.
"Tapi saat kami menonton film bersama, cucu perempuan saya merasa iri, mengatakan tidak semua orang bisa pergi ke sana."