Tak hanya itu, NME juga menyebut bahwa Sur harus berjuang menghadapi keluarga muslimnya yang ‘patriarki’.
“Photocopier (Penyalin Cahaya) melakukan semuanya sambil memberikan komentar sosial yang tajam tentang perbedaan dukungan kelembagaan terhadap orang kaya dan miskin, budaya patriarki keluarga Muslim di Indonesia, dan bahaya media sosial,” tulis NME.
Baca Juga: Cerita Asli Medusa dalam Film Penyalin Cahaya, Korban Pelecehan Seksual yang Berubah Jadi Pelaku
Photocopier atau Penyalin Cahaya sendiri menghadirkan konflik yang berpusat pada Sur, keluarganya, dan Mata Hari.
Bersama dengan Amin (Chicco Kurniawan), Sur mencari cara untuk mencari tahu kebenaran di balik swafotonya dalam keadaan mabuk.
Seperti diketahui bahwa dalam Islam, alkohol menjadi barang haram yang harus dijauhi.
Namun, Sur justru berfoto dalam keadaan mabuk dan memegang gelas alkohol.
Sur bahkan harus mendapatkan predikat ‘nakal’ dari orang tuanya karena kejadian tersebut.
Baca Juga: Raih 12 Piala Citra 2021, Penyalin Cahaya Tersandung Kontroversi karena Pelecehan Seksual
NME tidak hanya memfokuskan pada hal-hal di atas, tetapi juga turut menyinggung kontroversi pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Henricus Pria, penulis naskah Penyalin Cahaya.