3 Film Indonesia yang Mengangkat Tema Tentang Kekerasan Seksual pada Wanita

- 20 Januari 2022, 12:30 WIB
Film 27 Steps of May yang mengangkat tentang kekerasan seksual
Film 27 Steps of May yang mengangkat tentang kekerasan seksual /decode.uai.ac.id

KABAR WONOSOBO – Di Indonesia, film-film yang mengangkat isu kekerasan seksual sudah banyak tersebar.

Film yang mengangkat tentang isu kekerasan seksual tersebut pada dasarnya dibuat oleh para sineas dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dan kesadaran pada masyarakat akan dampaknya terhadap korban dan agar senantiasa hal itu tidak terjadi.

Berikut beberapa film Indonesia tentang kekerasan seksual yang direkomendasikan untuk ditonton.

 Baca Juga: Hannah Al Rashid Buka Suara Terkait Dugaan Pelecehan Seksual oleh Kru Penyalin Cahaya

  1. Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak

Film ini menceritakan tentang seorang perempuan bernama Marlina (Marsha Timothy) yang menjadi korban perampokan dan pemerkosaan.

Sebagai bentuk perlawanan, Marlina berhasil menebas leher Markus (Egi Fedly) si ketua perampok dan pelaku pemerkosaan.

Sambil menenteng kepala dari Markus, Marlina berniat ke kantor polisi untuk melaporkan peristiwa yang dia alami.

 Baca Juga: Cerita Asli Medusa dalam Film Penyalin Cahaya, Korban Pelecehan Seksual yang Berubah Jadi Pelaku

Dalam perjalanan menuju kantor polisi, Marlina bertemu dengan Novi, perempuan yang sedang hamil tua dan korban dari mitos yang berlaku di daerah mereka.

Selain tentang perlawanan seorang Marlina dan bagaimana lambatnya proses hukum berjalan, di sini juga diceritakan bagaimana women support women dalam pertemanan Marlina dan Novi.

  1. 27 Steps of May

Film 27 Steps of May yang disutradarai oleh Ravi Bharwani ini mengisahkan tentang seorang gadis yang bernama May (Raihaanun) berumur 14 tahun yang menjadi korban pelecehan seksual.

Baca Juga: Penyalin Cahaya Beri Pernyataan Sikap Terkait Dugaan Henricus Pria Jadi Pelaku Pelecehan Seksual

Semenjak kejadian itu May menjadi sosok yang pendiam dan suka mengurung diri di kamarnya.

Peristiwa trauma yang dialami May membuat ayahnya (Lukman Sardi) menjadi merasa bersalah. 

Film yang dirilis pada April 2019 ini menceritakan bagaimana perjuangan May bangkit dari rasa trauma yang dialami.

Baca Juga: Nama Henricus Pria Dihapus dari Daftar Kru Film Penyalin Cahaya, Buntut dari Dugaan Kasus Pelecehan Seksual

  1. Demi Nama Baik Kampus

Film ini diawali dengan cerita dari seorang mahasiswa bernama Sinta yang sedang menyusun skripsi.

Saat melakukan bimbingan kepada dosennya yang bernama Pak Ari, Sinta justru mendapatkan pelecehan seksual.

Sinta yang kaget atas perlakuan Pak Ari yang terkenal baik dan sopan ini langsung pergi dan hanya berdiam diri di kosannya untuk menenangkan dirinya.

Baca Juga: Raih 12 Piala Citra 2021, Penyalin Cahaya Tersandung Kontroversi karena Pelecehan Seksual 

Dari dukungan sahabatnya, Sinta melaporkan kasus ini ke pihak rektorat, namun sayangnya kasus ini tidak ditangani dengan serius.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah