Network
Pertarungan di antara Gojo Satoru dan Geto Suguru melawan Toji Fushiguro sendiri tak terhindarkan. Akan berefek di bagian kedua Jujutsu Kaisen Season 2, pertempuran tersebut sempat membuat Geto dan Gojo kewalahan. Padahal, Toji Fushiguro merupakan sosok manusia biasa yang tidak memiliki kutukan sama sekali. Artinya, ia tidak memiliki bakat sebagai Penyihir Jujutsu. Namun, Geto dan Gojo berhasil kalah. Bahkan Toji Fushiguro merupakan salah satu lawan terkuat yang pernah dihadapi oleh keduanya.
Pengaruh Toji Fushiguro atas perubahan besar Geto
Kematian Riko Amanai memang menjadi salah satu pukulan keras bagi sosok Geto Suguru yang kelak dikenal pula sebagai Kenjaku baru. Kendati demikian, dalam plot Jujutsu Kaisen terutama yang rilis di Season 2, Toji Fushiguro dan Riko Amanai bukan hanya sekian sosok yang mengubah cara pandang Geto akan dunia Jujutsu yang ia hadapi.
Melalui penayangan episode 5, pukulan emosional kembali dirasakan oleh Geto Suguru lewat kematian Yu Haibara. Yu adalah junior Geto dan Gojo di SMA Jujutsu, ia merupakan kawan baik dari Nanami Kento. Yu Haibara merupakan seorang penyihir Jujutsu yang ceria dengan aura positif yang ia baca. Di tengah kemelut ideologi Geto mengenai dunia yang diselimuti kutukan dan para Penyihir Jujutsu sebagai tameng utama, Yu Haibara menjadi salah satu penghibur bagi Geto. Namun, berbeda ketika sosok tersebut gugur dalam pertempuran.
Toji Fushiguro, Riko Amanai, dan Yu Haibara merupakan tiga sosok yang dengan perlahan kian mengerucutkan cara pandang Geto Suguru akan dunia yang ia dan penyihir Jujutsu hadapi. Dalam episode terakhir Jujutsu Kaisen, Geto dan Yu Haibara sendiri bertemu dengan sosok Yuki Tsukumo, penyihir Jujutsu kelas spesial yang juga memberikan pengaruh kepada Geto.
Tayang di episode terakhir Jujutsu Kaisen Season 2: Premature Death Arc, kalimat Yuki Tsukumo yang diucapkan di hadapan Geto dan Yu menjadi salah satu hal yang diduga memengaruhi perubahan besar Geto. Walaupun, sebenarnya Yuki Tsukumo sendiri terlibat di bagian akhir, mengingat sebelumnya polemik serupa telah dihadapi oleh Geto Suguru.
