Network
KABAR WONOSOBO - Tujuh tahun berselang, kasus kopi sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin kembali diangkat oleh film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso. Berdurasi 70 menit, Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso berusaha menyingkap sisi lain dari kasus kopi sianida yang sempat menghebohkan Indonesia di tahun 2016.
Pada akhirnya, Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso membuat penontonnya berpikir ulang mengenai ditetapkannya Jessica Wongso sebagai tersangka utama pembunuhan Mirna Salihin. Artikel ini akan memberikan review atau ulasan singkat film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso.
Meski membahas kasus yang sangat populer di Indonesia, tetapi tampaknya film dokumenter yang disutradarai oleh Rob Sixsmith ini masih memiliki banyak kekurangan. Ulasan dari situs Heaven of Horror bahkan menyebut bahwa terlalu berlebihan untuk membandingkan kasus kopi sianida ini dengan persidangan OJ Simpson yang sangat terkenal di Amerika pada 1994 silam.
Meski demikian, Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso dinilai berhasil menyampaikan pesan utamanya mengenai persidangan yang dianggap menghina keadilan.
Baca Juga: Siapakah Edi Darmawan Salihin? 4 Fakta Ayah Mirna dalam Film Dokumenter Ice Cold
Banyak detail terlewat
Tidak seperti dokumenter Netflix lainnya yang umumnya terdiri dari beberapa episode, Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso dibuat dengan format film berdurasi 70 menit. Akibatnya, banyak hal yang terlewat dalam dokumenter tersebut. Salah satunya adalah latar belakang dari Jessica Wongso sendiri. Meski memuat nama Jessica dalam judul, tetapi tidak banyak cerita tentang latar belakang maupun masa lalu dari Jessica Wongso. Padahal dirinya adalah tokoh yang disorot dalam dokumenter ini.
Ice Cold: film dokumenter berantakan
Ice Cold yang tayang sejak 28 September 2023 ini membahas kasus yang menarik. Namun sayangnya kasus kejahatan yang pernah menggemparkan Indonesia ini dikemas dalam sebuah film dokumentasi yang berantakan. Alur waktunya tidak beraturan dan banyak topik dan rumor yang diangkat tanpa pembahasan yang lebih dalam.
