KABAR WONOSOBO - Kematian Wayan Mirna Salihin hingga saat ini masih menyisakan misteri. Kasus kopi sianida yang pernah menghebohkan Indonesia kembali menjadi topik pembicaraan setelah Netflix merilis dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso. dr Djaja Surya Atmadja yang sempat terlibat dalam persidangan kembali angkat bicara atas kasus kematian Mirna Salihin.
Tujuh tahun lalu, dr Djaja Surya Atmadja sebagai ahli forensik bersaksi bahwa hasil forensik menjelaskan bahwa tidak ada kandungan sianida dalam tubuh Mirna. Djaja menjadi salah satu orang yang vokal menyebut bahwa tidak ada keterlibatan racun sianida dalam kasus kematian Mirna Salihin.
Pada Jumat, 6 Oktober 2023, dr Djaja Surya Atmadja menjadi narasumber dalam channel Youtube dr. Richard. Ia menjelaskan bahwa pengecekan pada liur, darah, dan jaringan hati tidak ditemukan adanya kandungan sianida. Barulah pada sampel lambung menunjukkan adanya kandungan 0,2 mg per liter sianida, yang mana merupakan dosis yang terlalu kecil untuk dapat membunuh wanita dewasa.
Baca Juga: Peran Penting Sambo dan Khrisna Murti di Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso Terungkap Berkat Ice Cold
Mirna Tidak Meninggal karena Sianida
Dalam siaran YouTube tersebut, dr Djaja Surya Atmadja menjelaskan soal kadar sianida yang dapat menewaskan manusia. Menurut ahli forensik DNA pertama di Indonesia tersebut, dosis yang ditemukan dalam tubuh Mirna tidak sama dengan dosis letal yang dapat menewaskan manusia.
"Nah sekarang soal kadar, yang lethal dose itu dosisnya kalau dimakan tuh 50 persen orang pasti mati, itu antara 150 sampai 250 mg," ucapnya.
"Jadi kalau itu masuk 150 lah kita ambil paling rendah, masuk ke lambung, lambung kita itu kalau seandainya isinya air semua 1 liter paling, jadi berarti 150 mg/liter," ujar dr Djaja Surya Atmadja menambahkan.