Profil dan Fakta dr Djaja Surya Atmadja, Dokter yang Bersaksi Mirna Tidak Meninggal karena Sianida

- 7 Oktober 2023, 19:04 WIB
Profil dr Djaja Surya Atmadja yang sebut Wayan Mirna Salihin tak meninggal akibat racun sianida sekaligus salah satu narasumber di Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso.
Profil dr Djaja Surya Atmadja yang sebut Wayan Mirna Salihin tak meninggal akibat racun sianida sekaligus salah satu narasumber di Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso. /Tangkapan layar YouTube/ dr. Richard Lee, MARS/

KABAR WONOSOBO - Kesaksian dr Djaja Surya Atmadja dalam persidangan Jessica Wongso tujuh tahun silam kembali memanas setelah penayangan dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso. Dalam persidangan, dr Djaja Surya Atmadja dihadirkan sebagai salah satu saksi ahli dari pihak Jessica. Ia menjadi salah satu tokoh yang vokal menyebut bahwa kematian Mirna Salihin tidak disebabkan oleh racun sianida.

Dalam dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso, ia juga membeberkan fakta mengejutkan bahwa foto jenazah Mirna yang berwarna kemerahan bisa saja diedit karena ia menyaksikan sendiri jenazah Mirna berwarna kebiruan. Lalu siapakah sosok ahli forensik DNA pertama di Indonesia ini? Berikut profil dan fakta mengenai dr Djaja Surya Atmadja. 

Profil Singkat

Dr. Djaja Surya Atmadja memiliki nama panjang dan gelar sebagai berikut, dr. Djaja Surya Atmadja, Sp.FM(K), DFM, SH, PhD. Kini ia menjabat sebagai dokter spesialis kedokteran forensik dan DNA di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Selain dokter spesialis, pria kelahiran Jakarta 19 Mei 1960 tersebut juga mengajar sebagai seorang dosen tetap di fakultas kedokteran Universitas Indonesia.

Baca Juga: Peran Penting Sambo dan Khrisna Murti di Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso Terungkap Berkat Ice Cold

Riwayat Pendidikan

Dr Djaja Surya Atmadja menempuh pendidikan di Universitas Indonesia dan meraih gelar Sarjana Kedokteran pada 1986. Ia melanjutkan pendidikan profesi dan spesialis di bidang forensik medikolegal di Universitas Indonesia pada tahun 1990. Pada 1989 hingga 1995, Djaja melanjutkan studinya di bidang Neuropatologi dan Polimorfisme DNA di Universita Kobe, Jepang. Pendidikannya di Negeri Sakura menjadikannya sebagai dokter ahli forensik DNA pertama di Indonesia. 

Pria berusia 63 tahun tersebut sempat menempuh pendidikan hukum dan memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia. Sekarang ia juga tercatat sebagai dosen kedokteran forensik dan hukum kesehatan di Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta.

Baca Juga: Profil Lengkap Jessica Wongso 'Ice Cold' Lengkap dengan Keluarga dan Kepribadian

Halaman:

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x