Kostum Nasional Miss Universe Jepang 2021 Dikritik karena Dianggap Hina Budaya Jepang, Ini Alasannya

- 20 Desember 2021, 19:30 WIB
Miss Universe Jepang 2021, Juri Watanabe saat mengenakan kimono seperti yang dipakai untuk orang meninggal
Miss Universe Jepang 2021, Juri Watanabe saat mengenakan kimono seperti yang dipakai untuk orang meninggal /tintu7s.com

 

KABAR WONOSOBO – Kostum Nasional di ajang Miss Universe bertemakan “budaya fesyen Harajuku Jepang” dikritik sebagai penghinaan bagi kebudayaan Jepang.

Kontes Miss Universe ke-70 diadakan di Universe Dome di Eilat, Israel, tahun ini dengan 80 kontestan dari seluruh dunia berlomba-lomba untuk membawa pulang gelar tersebut.

Di antara sekian banyak wanita cantik yang berlomba, mata penduduk Jepang tertuju pada perwakilannya, Juri Watanabe saat ia tampil di atas panggung mengenakan pakaian nasional Jepang, kimono.

 Baca Juga: Sejarah Yoshiwara, Latar di Anime Jepang Demon Slayer Kimetsu no Yaiba Entertainment District Arc

Saat tampil di ajang penilaian National Costume Show yang digelar pada Jumat, 10 Desember 2021, Juri Watanabe terlihat mengenakan kostum mirip kimono berwarna pink dengan model lengan lebar yang dihiasi bendera Jepang.

Sayangnya, kostum yang dipakai Juri Watanabe itu mendapat kecaman dari netizen Jepang yang menganggap busana tersebut menghina dan mempermalukan budaya Jepang.

Inspirasi desain menuai masalah karena gagal memamerkan kostum nasional pada dunia dan malah menghantam stereotip di Jepang dengan cara yang salah.

 Baca Juga: Jepang Akan Bergabung dengan Amerika Memboikot Olimpiade Beijing 2022 China

Banyak yang membandingkan tampilan Juri Watanabe dengan karakter anime Sailor Moon, lengkap dengan rambut warna pink bersanggul seperti telinga kucing.

Netizen juga mempertanyakan tato bertuliskan “Nihon” menggunakan kanji untuk “Jepang” yang ditulis di dada kontestan Jepang itu, sementara di Jepang sendiri tato merupakan hal yang tabu.

Kritik tidak berhenti di situ, warganet lainnya mempermasalahkan bendera Jepang yang dijahit di lengan baju dan bunga krisan sebagai lambang keluarga Kekaisaran di sabuk.

 Baca Juga: 4 Fakta Unik Jepang, dari Budaya Cosplay Hingga Tata Cara Makan yang Berbeda

Hal lain yang mengganggu orang adalah cara kimono melipat di atas dada model dari arah kanan ke kiri, yang hanya terlihat pada kimono orang yang sudah meninggal.

“Yah, beginilah cara orang yang sudah meninggal memakai kimono, lambang krisan eksklusif untuk kaisar,” tulis salah seorang netizen di media sosial.

Gaya yang dipakai oleh Juri Watanabe seperti orang yang sudah meninggal dan banyak orang Jepang merasa tidak nyaman.

 Baca Juga: Jepang Laporkan Kasus Pertama Omicron Sehari Setelah Tutup Pintu Masuk WNA Seluruh Dunia

Usut punya usut, ternyata kostum itu rupanya tidak dirancang oleh orang Jepang, melainkan desainer Israel Aviad Arik Herman yang mengerjakannya untuk memperingati ulang tahun ke-70 hubungan diplomatik Jepang dan Israel.***

Sumber : Dilansir dari berbagai sumber 

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x