Balas Sanksi AS dan Barat, Rusia Tak Akan Pasok Gas Ke Eropa Kecuali Pakai Rubel

28 Maret 2022, 21:11 WIB
Rusia sebut tak akan pasok gas ke Eropa /REUTERS/Vasily Fedosenko

KABAR WONOSOBO - Rusia mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya tidak akan memasok gas ke Eropa secara gratis.

Rusia saat ini sedang menyusun metode untuk menerima pembayaran untuk ekspor gasnya dalam rubel tetapi negara-negara G7 menolak permintaan tersebut.

Pada pertemuan para pemimpin Uni Eropa pada hari Jumat, tidak ada posisi umum muncul pada permintaan Rusia pekan lalu bahwa negara-negara "tidak bersahabat" harus membayar dalam rubel, bukan euro untuk membeli gas.

Baca Juga: Chorong Apink Berdamai dengan Pelaku Penuduh Bullying Palsu

Hal ini sebagai balasan Rusia setelah Amerika Serikat dan sekutu Eropa bekerja sama dalam serangkaian sanksi yang ditujukan untuk Rusia.

Kekhawatiran atas keamanan pasokan meningkat setelah permintaan, dengan perusahaan dan negara-negara UE berebut untuk memahami konsekuensinya.

Bank sentral Rusia, pemerintah dan Gazprom (GAZP.MM), yang menyumbang 40% dari impor gas Eropa, harus mempresentasikan proposal mereka untuk pembayaran gas rubel kepada Presiden Vladimir Putin pada 31 Maret.

Baca Juga: Hari Ini BTS Bertolak Ke Las Vegas Tanpa Jungkook dan J-Hope, Hadiri Grammy Awards dan Gelar Konser

"Kami tidak akan memasok gas secara gratis, ini jelas," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov melalui panggilan konferensi seperti dikutip Kabar Wonosobo dari Reuters, Senin 28 Maret 2022.

"Dalam situasi kami, ini hampir tidak mungkin dan tepat untuk terlibat dalam amal (dengan pelanggan Eropa)," imbuhnya.

Rusia akan mengambil keputusan pada waktunya jika negara-negara Eropa menolak untuk membayar dalam mata uang Rusia.

Baca Juga: Lirik Single Lagu 'WILDSIDE' dari Album Jepang Pertama Red Velvet

Sementara itu, para menteri energi dari negara-negara industri Kelompok Tujuh menolak tuntutan pembayaran rubel.

Menteri ekonomi dan perlindungan iklim Jerman Robert Habeck mengatakan setelah pembicaraan dengan rekan-rekannya.

"Semua menteri G7 telah sepakat bahwa ini adalah pelanggaran sepihak dan jelas dari kontrak yang ada," katanya kepada wartawan setelah konferensi virtual dengan para menteri energi G7.

Baca Juga: Will Smith Ngamuk! Tampar Chris Rock Di Panggung Oscar Usai Buat Lelucon Rambut Sang Istri

Para menteri "sekali lagi menggarisbawahi bahwa kontrak yang dibuat adalah sah dan perusahaan harus dan harus menghormatinya ... pembayaran dalam rubel tidak dapat diterima, dan kami meminta perusahaan terkait untuk tidak memenuhi permintaan Putin," katanya.***

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler