Ratu Elizabeth Wafat, Ini Alasan Camilla Parker Bowles akan Menjadi Ratu

9 September 2022, 17:16 WIB
Pangeran Charles dan Camilla Parker Bowles. /Instagram/@theroyalfamily/

KABAR WONOSOBO - Ratu Elizabeth II menduduki tahta pada 1952 setelah kematian sang ayah, Raja George VI.

Ketika itu, Ratu Elizabeth masih berusia 22 tahun dan dia menikah dengan Philip yang berasal dari Yunani, tetapi sang suami tak pernah diberikannya gelar raja, kategori yang menunjuk pasangan pewaris raja.

Ahli sejarah, Eduardo Juarez, mengatakan kemungkinan langkah Ratu Elizabeth ini adalah untuk melegitimasi dirinya sebagai penguasa.

Baca Juga: Apa yang Terjadi dengan Britania Raya Pasca Pengumuman Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia?

"Pada tahun 1953, ketika dia dinobatkan, masyarakat bahkan lebih seksis daripada sekarang dan dia tahu bahwa memberinya pengakuan sebagai permaisuri pada akhirnya akan meninggalkan dia di latar belakang sebagai raja," katanya.

Philip tidak pernah memegang gelar raja dan menjadi Duke of Edinburgh selama 74 tahun pernikahannya dengan Elizabeth.

Di sisi lain, Ratu Elizabeth II memang menginginkan bahwa ketika putranya Charles dari Wales dinobatkan (dia adalah pewaris langsung pada usia 73), istrinya, Camilla Parker Bowles, diakui sebagai Permaisuri Inggris.

Baca Juga: Santri Diduga Meninggal karena Penganiayaan, Ponpes Darussalam Gontor Ungkap Begini

“Saya akan selalu sangat dan dengan rendah hati berterima kasih atas kesetiaan dan kasih sayang yang terus Anda tunjukkan kepada saya, tetapi ketika saatnya tiba, putra saya Charles akan menjadi raja," katanya saat itu.

"Saya tahu bahwa Anda akan memberikan dia dan Camilla dukungan yang sama yang telah Anda berikan kepada saya,” sambungnya.

Ratu Elizabeth pun mengharapkan jika masa itu tiba, maka Camilla akan dikenal sebagai seorang permaisuri dan melanjutkan pengabdiannya dengan setia.

Baca Juga: Ubah Skema Masuk PTN Jalur UTBK SBMPTN, Nadiem Makarim: Agar Seleksi Masuk PTN Lebih Adil

Keinginan memiliki anak laki-laki

Jadi mengapa Philip bukan raja dan Camilla bisa menjadi permaisuri?

Menurut media yang dikutip, alasan utama mengapa hampir tidak ada raja pendamping adalah karena keinginan mereka untuk memiliki anak laki-laki yang akan mewarisi mahkota.

“Philip II, misalnya, menikah empat kali hanya untuk tujuan mengandung anak laki-laki. Jika bukan karena itu, dia tidak akan menikahi Anne dari Austria untuk keempat kalinya setelah kematian istri ketiganya, Isabel de Valois, yang dengannya dia memiliki dua putri tertua,” kata Juarez.

Baca Juga: Jadi Ibu Mertua Terbaik, Bagaimana Hubungan Ratu Elizabeth dan Lady Diana Sebenarnya?

Beberapa contohnya dalam sejarah Inggris termasuk George dari Denmark yang menikahi Ratu Anne, dan Albert dari Saxe-Coburg-Gotha yang menikah dengan Ratu Victoria.

Keduanya tidak pernah menjadi permaisuri raja, tetapi memegang gelar pangeran, seperti Philip dari Edinburgh.***

Editor: Aliyah Bajrie

Tags

Terkini

Terpopuler